Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pangeran Mohammed: Perang Arab Saudi dan Iran Bakal Hancurkan Ekonomi Global

Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman memperingatkan bahwa perang antara negaranya dan Iran akan menyebabkan kehancuran total ekonomi global.
Pangeran Mohammad bin Salman
Pangeran Mohammad bin Salman

Bisnis.com, JAKARTA – Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman memperingatkan bahwa perang antara negaranya dan Iran akan menyebabkan kehancuran total ekonomi global.

Dalam sebuah wawancara dengan CBS pada Minggu (29/9/2019), Mohammed bin Salman menyatakan jika dunia tidak mengambil tindakan yang kuat dan tegas terhadap Iran, maka akan terjadi eskalasi lebih lanjut yang akan mengancam kepentingan dunia.

"Harga minyak akan melonjak ke level tertinggi yang belum pernah disentuh sebelumnya,” ujar sang pangeran, seraya menambahkan bahwa solusi politik dan damai jauh lebih baik ketimbang cara militer.

Serangan udara pada 14 September terhadap dua instalasi minyak utama Saudi yang berdampak pada hampir 5 persen pasokan minyak mentah global, disebutnya memiliki motivasi kebodohan.

“Tidak ada tujuan strategis. Hanya orang bodoh yang akan menyerang 5 persen dari pasokan global,” sindirnya, seperti dilansir dari Bloomberg. Baik Arab Saudi maupun sekutunya, Amerika Serikat, menuding Iran bertanggung jawab atas serangan itu.

Pada kesempatan yang sama, dia menegaskan seruan untuk Iran agar berhenti mendukung militan Syiah di Yaman dalam perang yang menewaskan ribuan orang dan memicu salah satu bencana kemanusiaan terburuk di dunia.

“Pertama, jika Iran menghentikan dukungannya terhadap milisi Houthi, solusi politik akan jauh lebih mudah. Saat ini kami membuka semua inisiatif untuk solusi politik di Yaman,” lanjutnya.

Putra Mahkota juga menyatakan dukungannya agar Presiden AS Donald Trump dan Presiden Iran Hassan Rouhani mengadakan pembicaraan secara langsung.

Trump telah membicarakan kemungkinan bertemu Rouhani sampai serangan terhadap instalasi milik raksasa minyak Arab Saudi, Saudi Aramco, terjadi pada pertengahan bulan ini. Di sisi lain, Iran telah membantah terlibat dalam serangan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper