Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Klaim Titik Api Telah Berkurang Signifikan

Pemerintah mengklaim penurunan jumlah titik api di sejumlah wilayah Indonesia pascadilakukan operasi modifikasi cuaca, dan hujan yang turun dalam beberapa hari terakhir.
Satgas Karhutla Riau terus berupaya melakukan pemadaman di tengah pekatnya asap kebakaran lahan gambut yang terbakar di Desa Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar, Riau, Senin (16/9/2019)./Antara
Satgas Karhutla Riau terus berupaya melakukan pemadaman di tengah pekatnya asap kebakaran lahan gambut yang terbakar di Desa Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar, Riau, Senin (16/9/2019)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah mengklaim penurunan jumlah titik api di sejumlah wilayah Indonesia pascadilakukan operasi modifikasi cuaca, dan hujan yang turun dalam beberapa hari terakhir.

Wiranto, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, mengatakan bahwa titik api, serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla) telah berkurang signifikan setelah operasi modifikasi cuaca dilakukan. Hal itu ditambah dengan hujan yang turun di sejumlah titik karhutla dalam beberapa hari terakhir.

“Kami melakukan operasi modifikasi cuaca dengan harapan turun hujan, dan alhamdulillah itu tercapai, sehingga titik api tinggal 1.129 titik pada 24 September 2019, dari yang sebelumnya 3.869 titik pada 22 September 2019, dan 3.322 titik pada 23 September 2019,” katanya dalam keterangan resmi, Rabu (25/9/2019).

Wiranto menuturkan, karhutla yang terjadi tahun ini disebabkan oleh musim kemarau yang lebih panjang dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pemerintah sendiri saat ini masih terus melakukan upaya pemadaman di sejumlah titik api yang tersisa.

Dia juga menyesalkan masih adanya pihak yang sengaja melakukan pembakaran hutan untuk kepentingan pribadinya. Padahal, dari tahun ke tahun pemerintah selalu melakukan upaya pencegahan karhutla, agar tidak menciptakan kabut asap.

“Ternyata masih ada orang-orang tidak bertanggung jawab yang melakukan pembakaran hutan. Kami sungguh-sungguh telah menyiapkan upaya untuk dapat mencegah karhutla,” ucapnya.

Sebelumnya, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto juga menyebutkan ada titik cerah dalam satu minggu ke depan terkait upaya pemadaman titik api di beberapa wilayah Indonesia.

“Sesuai informasi BMKG musim penghujan itu akan datang pertengahan Oktober,” katanya.

Pada 22 September hingga sepekan ke depan diprediksi ada angin yang bermuatan air datang dari Tenggara. Angin dari Australia yang berpotensi menciptakan awan kumulonimbus dengan uap air itu dapat menurunkan air hingga 70%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Kahfi
Editor : Lili Sunardi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper