Kabar24.com, JAKARTA — Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono mempertanyakan kehadiran Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dalam acara Musyawarah Kerja Gotong Royong (MKGR) sekaligus deklarasi dukungan kepada Bambang Soesatyo (Bamsoet) sebagai calon ketua umum Partai Golkar
Menurut mantan Ketua DPR itu, seharusnya elite partai politik lain tidak ikut campur dalam dinamika partai berlambang pohon beringin tersebut. Apalagi Partai Golkar akan menggear musyawarah nasional pada Desember nanti.
"Saya makin prihatin, apalagi sampai ada partai lain bahkan Ketua DPR [Bamsoet] juga hadir. Ini jelas sesuatu yang tidak baik," kata Agung di Jakarta, Jumat (20/9).
Selain itu, dia juga menyayangkan apabila harus ada MKGR "Perjuangan". Jangan sampai, hanya karena pertarungan Munas Golkar, perpecahan kembali terjadi, katanya.
"Saya prihatin kalau sampai ada gejala perpecahan itu. Saya harapkan masalah MKGR ini segera selesai dan jangan sampai berlarut-larut," kata Agung kepada wartawan.
Dalam acara Musyawarah Besar (Mubes) MKGR itu terpilih Fahd El Fouz sebagai ketua umum. Agung menilai pemilihan ketua baru tidak sesuai aturan internal Golkar.
"Saya kira DPD Partai Golkar akan tetap berpedoman pada aturan yang ada. Saya yakin tetap dengan pengurus yang sekarang, dengan kepemimpinan yang diketuai oleh Pak Roem Kono dan Sekjen Pak Adies Kadir. Apalagi dari kepemimpinan mereka tak ada yang salah dan tak ada keliru," ucap Agung.
Agung sendiri hadir saat terpilihnya Roem Kono sebagai Ketua Umum MKGR dalam Munas di Bandung pada 2015.
"Saya hadir di sana pada saat itu dan semua berjalan baik," kata Agung.
Agung pun bertanya-tanya apakah masalah ini timbul karena akan segera digelar Munas Partai Golkar Desember mendatang.