Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Klaim Telah Capai Kesepakatan Dagang dengan Jepang

Dalam sebuah surat kepada Kongres AS yang dirilis oleh Gedung Putih, Trump mengatakan bahwa dia bermaksud untuk memberlakukan perjanjian tersebut dalam beberapa pekan mendatang.
Perang dagang AS-China/istimewa
Perang dagang AS-China/istimewa

Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan bahwa pihaknya telah mencapai kesepakatan dagan awal dengan Jepang terkait batas tarif dan perdagangan digital yang tidak memerlukan persetujuan Kongres.

Dalam sebuah surat kepada Kongres AS yang dirilis oleh Gedung Putih, Trump mengatakan bahwa dia bermaksud untuk memberlakukan perjanjian tersebut dalam beberapa pekan mendatang.

Trump parlemen bahwa kesepakatan tarif akan dibuat berdasarkan ketentuan undang-undang perdagangan yang memungkinkan presiden AS untuk melakukan pengurangan tarif melalui pernyataan langsung.

"Selain itu, saya juga akan menandatangani Perjanjian Eksekutif dengan Jepang tentang perdagangan digital," kata Trump dalam surat itu., seperti dikutip melalui Reuters, Selasa (17/9/2019).

Pemerintahan Trump tahun lalu memberi tahu Kongres bahwa mereka akan melakukan negosiasi dengan Jepang berdasarkan metode yang dia sebut dengan proses persetujan 'jalur cepat', tanpa voting Kongres.

Namun, sepanjang tahun ini, lingkup perundingan dagang telah menyempit untuk mengecualikan sektor otomotif, yang merupakan sumber sebagian besar defisit perdagangan AS sebesar US$67 miliar dengan Jepang.

Trump dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada Agustus mengumumkan kesepakatan yang pada prinsipnya mencakup pengurangan tarif pada produk pertanian dan industri, tetapi tidak untuk mobil.

Kedua pemimpin itu mengatakan pada KTT G7 di Prancis bahwa mereka berharap untuk menandatangani perjanjian tersebut di Majelis Umum PBB bulan ini di New York.

"Pemerintahan saya berharap untuk melanjutkan kolaborasi dengan Kongres mengenai negosiasi lebih lanjut dengan Jepang untuk mencapai kesepakatan perdagangan komprehensif yang menghasilkan perdagangan yang lebih adil dan timbal balik antara Amerika Serikat dan Jepang," kata Trump.

Para pejabat industri teknologi AS mengatakan mereka berharap perjanjian perdagangan digital dengan Jepang akan selaras dengan ketentuan dalam Perjanjian AS-Meksiko-Kanada (USMCA) yang baru, yang mengacu pada model AS untuk pengembangan internet.

Ketentuan USMCA bertujuan untuk memastikan aliran data lintas batas yang bebas tanpa pajak, melarang persyaratan pelokalan server data, dan membatasi kemampuan pemerintah untuk meminta pengungkapan kode sumber (source code) melalui perusahaan yang diatur USMCA.

Pengumuman perjanjian Jepang tidak menjelaskan apakah Trump telah setuju untuk tidak mengenakan tarif keamanan nasional yang mengancam kendaraan dan onderdil asal Jepang.

Salah satu misi utama Tokyo untuk mengadakan negosiasi perdagangan dengan Washington adalah untuk menghindari sanksi dari tarif yang mencapai 25% dari isi kebijakan "Bab 232".

Menghindari tarif “Bagian 232” hingga 25% adalah faktor pendorong utama bagi Tokyo dalam bernegosiasi dengan Washington mengenai perdagangan.

Bulan lalu, Trump mengatakan bahwa dia tidak mempertimbangkan perubahan pada tarif otomotif dalam waktu dekat.

Bagi Trump, penandatanganan perjanjian perdagangan parsial yang adil dengan Jepang, yang sebagian besar berpusat pada pertanian, akan memberikan sedikit bantuan kepada petani AS yang telah terpukul oleh perang dagang berkepanjangan AS-China dan pangsa pasar yang semakin berkurang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Achmad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper