Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Legislator PKS Desak Jokowi Gerak Cepat Atasi Kabut Asap

Politisi Senayan asal Partai Keadilan Sejahtera meminta Presiden Joko Widodo segera turun tangan mengatasi kabut asap di sejumlah wilayah Indonesia.
 Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan semakin berdampak buruk pada kualitas udara dan jarak pandang di Pekanbaru, Provinsi Riau. Pada Selasa (10/9/2019) pagi, sejumlah bangunan seperti Stadion Utama Pekanbaru di Jalan Naga Sakti Kecamatan Tampan, dan juga flyover di Jalan Soekarno Hatta dan Jalan Soebrantas, seolah 'hilang' akibat ditelan kabut asap. JIBI/Bisnis/Arif Gunawan
Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan semakin berdampak buruk pada kualitas udara dan jarak pandang di Pekanbaru, Provinsi Riau. Pada Selasa (10/9/2019) pagi, sejumlah bangunan seperti Stadion Utama Pekanbaru di Jalan Naga Sakti Kecamatan Tampan, dan juga flyover di Jalan Soekarno Hatta dan Jalan Soebrantas, seolah 'hilang' akibat ditelan kabut asap. JIBI/Bisnis/Arif Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Politisi Senayan asal Partai Keadilan Sejahtera meminta Presiden Joko Widodo segera turun tangan mengatasi kabut asap di sejumlah wilayah Indonesia.

"Kami meminta Presiden Jokowi untuk gerak cepat dalam menangani bencana kabut asap yang terjadi. Kondisi saat ini sudah pada level berbahaya bagi masyarakat yang terdampak," kata Anggota DPR Fraksi PKS Chairul Anwar dalam keterangan resmi, Jumat (13/9/2019).

Chairul berharap Jokowi mengerahkan seluruh potensi yang dimiliki pemerintah untuk memberikan bantuan konkret kepada rakyat yang terdampak bencana kabut asap. Segmen prioritas, tambah dia, adalah masyarakat rentan seperti anak-anak, lansia, dan ibu hamil.

"Jangan sampai jatuh korban yang lebih banyak lagi,” kata legislator asal Daerah Pemilihan Riau I ini.

Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada (12/8/2019), titik panas terbanyak berada di Provinsi Kalimantan Barat dengan 605 titik, disusul Kalimantan Tengah 163 titik, Riau 29 titik. Selanjutnya, Kalimatan Utara 23 titik, Kalimantan Timur 20 titik, Sumatera Selatan 19 titik, Bangka Belitung 14 titik, Kalimantan Selatan 14 titik, dan Jambi 3 titik.

Chairul mengingatkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih menjadi permasalahan yang belum tuntas sampai saat ini sehingga perlu penyelesaian secara menyeluruh. Salah satu strateginya adalah dengan melakukan penegakan hukum kepada perusahaan yang melanggar.

Jika dibiarkan, Chairul meyakini karhutla akan berdampak terhadap semua bidang kehidupan dan merugikan daerah. Mau tak mau, tambah dia, seluruh pihak dari pusat hingga daerah turun tangan dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper