Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inilah Kemungkinan Terburuk Brexit Tanpa Kesepakatan

Rencana pemerintah Inggris untuk keluar dari Uni Eropa (Brexit) tanpa kesepakatan (no-deal) menanggung risiko risiko besar termasuk gangguan pasokan obat-obatan dan makanan segar yang dapat menimbulkan aksi protes dan kekacauan publik.
Boris Johnson, pemimpin Partai Konservatif Inggris, meninggalkan suatu resepsi pribadi di London 23 Juli 2019./Reuters
Boris Johnson, pemimpin Partai Konservatif Inggris, meninggalkan suatu resepsi pribadi di London 23 Juli 2019./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Rencana pemerintah Inggris untuk keluar dari Uni Eropa (Brexit) tanpa kesepakatan (no-deal) menanggung risiko risiko besar termasuk gangguan pasokan obat-obatan dan makanan segar yang dapat menimbulkan aksi protes dan kekacauan publik.

"Operation Yellowhammer", sebuah dokumen pemerintah yang menguraikan skenario terburuk dari perpisahan Inggris dengan Uni Eropa (UE) tanpa kesepakatan, diterbitkan kemarin oleh pemerintah Boris Johnson sekaligus sebagai dasar untuk membuat perencanaan.

Disebutkan, bahwa kesiapan publik dan pebisnis untuk kejadian tersebut kemungkinan akan rendah karena kekacauan politik yang berkelanjutan menjelang hari Brexit.

Selain itu, truk mungkin harus menunggu hingga dua setengah hari untuk menyeberangi Selat Inggris. Sedangkan, warga negara Inggris yang berurusan dengan keimigrasian di pos perbatasan UE akan meningkat dan memakan waktu lebih lama.

"Pasokan makanan segar jenis tertentu akan berkurang," menurut dokumen itu seperti dikutip Aljazeera.com, Kamis (12/9/2019).

Ada risiko bahwa kepanikan belanja akan menyebabkan gangguan pasokan makanan. Sementara,wilayah Inggris di Gibraltar akan sangat terpengaruh karena pengenaan cek di perbatasannya dengan Spanyol.

Perselisihan juga bisa berkobar di daerah penangkapan ikan karena kapal-kapal non-Inggris masih aktif di perairan Inggris, menurut Operation Yellowhammer. Peningkatan gangguan publik dan ketegangan masyarakat tak akan terhindarkan, menurut analisa tersebut. 

Sementara itu, para legislator di parlemen mengeluarkan mosi untuk memaksa pemerintah Perdana Menteri Johnson untuk mempublikasikan dokumen tersebut.

Dokumen tersebut mengonfirmasi "risiko besar" dari skenario Brexit yang tidak ada kesepakatan, ujar juru bicara Brexit dari oposisi utama Partai Buruh Inggris.

"Hal terpenting saat ini adalah bahwa parlemen memiliki kesempatan untuk meneliti dokumen-dokumen ini dan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk menghentikan kesepakatan," kata Keir Starmer.

Dia mengatakan sudah menjadi pola pemerintah Konservatif untuk mencoba dan menyangkal kenyataan dari Brexit tanpa kesepakatan.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper