Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inilah Mafia yang Diuntungkan Revisi UU KPK

Rencana revisi UU KPK yang masih bergulir terus mendapat penolakan dari sejumlah pihak. Kali ini penolakan datang dari para penggiat antikorupsi di sektor Sumber Daya Alam (SDA)
Logo KPK ditutupi kain hitam/KPK
Logo KPK ditutupi kain hitam/KPK

Bisnis.com, JAKARTA - Rencana revisi UU KPK yang masih bergulir terus mendapat penolakan dari sejumlah pihak. Kali ini penolakan datang dari para penggiat antikorupsi di sektor Sumber Daya Alam (SDA)

Koalisi Antimafia SDA menyatakan bahwa revisi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU KPK) berpotensi menguntungkan mafia di sektor SDA.

"Upaya pelemahan terhadap KPK punya potensi terhadap masa depan pemberantasan korupsi di sektor SDA," kata Emerson Yuntho saat membuka diskusi bertema Gurita Mafia SDA Dalam Penghancuran Upaya Pemberantasan Korupsi di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (10/9/2019).

Emerson menentang wacana pelemahan KPK, baik melalui revisi UU KPK maupun pemilihan calon pimpinan KPK yang bermasalah.

Menurutnya, saat ini KPK menjadi satu-satunya lembaga yang bisa diandalkan untuk melakukan pencegahan dan penindakan terhadap kasus korupsi di sektor SDA.

"Sejauh ini, institusi KPK lah yang masih bisa kami harapkan untuk memberantas praktik-praktik mafia di sektor hutan, kebun, dan pertambangan," kata dia.

Diskusi ini secara umum membahas relasi antara wacana revisi UU KPK dan kaitannya dengan praktik mafia di sektor SDA.

Selain Emerson, Monica Tanuhandaru dari Kemitraan, Iqbal Damanik dari Bersihkan Indonesia, Edi Gun dari Transformasi untuk Keadilan (TuK), Eko Cahyono dari Sajogyo Institute (SAINS), Hariadi Kartodihardjo dari Institut Pertanian Bogor (IPB), serta Nur Hidayati dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) juga hadir dalam diskusi ini.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.Co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper