Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Habibie Meninggal Dunia, Yusril: Saya Sudah Dianggap Anak Sendiri

Yusril Ihza Mahendra turut mengenang saat B. J. Habibie masih menjadi menteri di era Presiden Soeharto.
Menteri Negara Riset dan Teknologi B.J. Habibie (kiri) menjelaskan kepada tamunya Menteri Perdagangan dan Industri Finlandia Esko Ollila tentang pesawat helikopter dan pesawat CN235 hasil produksi pabrik Industri Pesawat Terbang Nurtanio yang dikerjakan putra-putri Indonesia di Gedung BPP Teknologi di Jakarta pada 26 Januari 1983./Antara
Menteri Negara Riset dan Teknologi B.J. Habibie (kiri) menjelaskan kepada tamunya Menteri Perdagangan dan Industri Finlandia Esko Ollila tentang pesawat helikopter dan pesawat CN235 hasil produksi pabrik Industri Pesawat Terbang Nurtanio yang dikerjakan putra-putri Indonesia di Gedung BPP Teknologi di Jakarta pada 26 Januari 1983./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra turut menyampaikan dukacita atas meninggalnya Presiden ke-3 RI B. J. Habibie. Dia turut mengenang saat tokoh bangsa itu masih menjadi menteri di era Presiden Soeharto.

Usai keluar dari melayat Habibie di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Yusril mengaku mengingat bagaimana cara almarhum memperlakukannya saat masih muda.

"Saya masih ingat betul peristiwa 21 Mei 1998 pada waktu itu Pak Habibie memperlakukan saya seperti anaknya," kata Rabu (11/9/2019).

Dia mengaku mengenal bapak teknologi itu sejak Habibie masih menjadi Menteri Riset dan Teknologi sekitar 1978. Saat itu, Habibie langsung membuat gebrakan membangun industri dalam negeri salah satunya PT Pindad.

"Bagi saya Pak Habibie sangat banyak meninggalkan kenangan saat saya masih muda sekali. Saya kenal beliau sebagai Menristek dan sangat dekat dengan beliau," ujarnya.

Kenangan lainnya Yusril adalah saat perpindahan kekuasaan antara Presiden Soeharto ke Habibie. Yusril mengaku ikut mengurus transisi perpindahan kekuasaan dua tokoh besar itu.

Sementara itu, mantan Menteri Pendidikan Arif Rahman mengaku menyimpan wasiat yang ditinggalkan sebelum  Habibie terbaring di rumah sakit. Pesan terakhir itu cukup bermakna baginya.

"Beberapa saat lalu ketika beliau bisa bicara waktu itu beliau titip supaya bangsa jangan cerai berai lalu kami jangan hanya mengajar, tapi mendidik. Mendidik bangsa sebaik-baiknya," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper