Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PM Johnson Akan Ajukan Penghentian Perpanjangan Brexit Secara Resmi

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyiapkan rencana untuk secara resmi menghentikan perpanjangan Brexit atau keluarnya Inggris dari Uni Eropa.
Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson (kiri) berbicara dengan Wali Kota Manchester Andy Burnham di Museum Sains dan Industri di Manchester, Inggris, Sabtu (27/7/2019)./Reuters-Lorne Campbell
Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson (kiri) berbicara dengan Wali Kota Manchester Andy Burnham di Museum Sains dan Industri di Manchester, Inggris, Sabtu (27/7/2019)./Reuters-Lorne Campbell

Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyiapkan rencana untuk secara resmi menghentikan perpanjangan Brexit atau keluarnya Inggris dari Uni Eropa.

Para penasihat Johnson kemarin mengadakan pertemuan untuk menghadapi strategi lawannya di parlemen yang berupaya perpanjangan Brexit, menurut harian The Telegraph seperti dikutip Reuters, Senin (9/9/2019).

Sebelumnya, sebagain besar parlemen meminta perpanjangan waktu Brexit selama tiga bulan dengan harapan akan ada kesepakatan baru dengan pihak Uni Eropa. 

Menurut rencana itu, Johnson akan mengirim surat bersamaan dengan permintaan untuk memperpanjang pemberlakuan Pasal 50 yang menyatakan bahwa pemerintah tidak ingin ada penundaan Bexit setelah 31 Oktober, menurut laporan tersebut. 

Sikap keras Johnson tersebut disampaikan oleh menteri kabinet  yang telah mengundurkan diri sebelumnya. 

Mantan Menteri Buruh Amber Rudd menyatakan Johnson "tetap pada rencana" untuk meninggalkan UE pada 31 Oktober dengan atau tanpa kesepakatan untuk memudahkan masa transisi.

Strategi Johnson untuk meninggalkan UE telah membuat para kritikus untuk menggambarkannya sebagai "diktator" dan menciptaan ketidakpastian setelah referendum dilaksanakan pada 2016.

Dia telah kehilangan mayoritas pemerintahan Konservatif di parlemen setelah memecat 21 pembangkang di tubuh partainya karena melawan melaksanakan pemilu lebih awal. 

Rudd menyebut alasan pengunduran dirinya adalah karena Johnson tidak proprsional dalam menyikapi persoalan Brexit.

Rudd juga membantah telah menuduh pemerintah berbohong atas upayanya untuk menegosiasikan kesepakatan Brexit. Dia mengatakan hanya melaporkan apa yang telah dilihatnya.

"Tujuan pengunduran saya adalah untuk menunjukkan bahwa Partai Konservatif harus menjadi partai moderat yang merangkul orang-orang dengan pandangan berbeda tentang UE,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper