Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kontemplasi SBY : Tahun-Tahun Ini Kasih Sayang dan Persaudaraan Melemah

Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono berkontemplasi pada usianya yang genap 70 tahun. Banyak hikmah dan pelajaran yang diambil.
Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato Malam Kontemplasi di Cikeas Bogor, Senin (9/9/2019)/Bisnis-Jaffry Prabu Prakoso
Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato Malam Kontemplasi di Cikeas Bogor, Senin (9/9/2019)/Bisnis-Jaffry Prabu Prakoso

Bisnis.com, BOGOR — Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono berkontemplasi pada usianya yang genap 70 tahun. Banyak hikmah dan pelajaran yang diambil.

Yudhoyono (SBY) mengatakan bahwa poin-poin yang dia pilih pada renungan ini adalah kehidupan bemasyarakat, berbangsa, dan bernegara baik kapasitasnya sebagai rakyat maupun pemimpin.

“Saya akan mulai dari yang pertama, yaitu tentang bagaimana masyarakat yang baik dapat kita hadirkan. Kita tahu, masyarakat dan bangsa Indonesia amat majemuk,” katanya di Pendopo Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Senin (9/9/2019).

Majemuk yang dimaksud SBY adalah bermacam-macam. Dari sisi identitas contohnya berbeda agama, suku, etnis, dan kedaerahan. Belum lagi paham dan aliran, baik politik maupun ideologi, serta strata sosial-ekonomi.

Berdasarkan pengalaman yang dia peroleh, perbedaan adalah anugerah, kekayaan, dan kekuatan. Namun, di sisi lain adalah kerawanan, sumber konflik, dan juga kelemahan.

Pelajaran kedua yang diambil SBY adalah rasa persaudaraan yang kuat sesama bangsa Indonesia. Nilai ini bukan membangun jarak dan permusuhan di antara masyarakat yang berbeda identitas.

“Terus terang, tahun-tahun terakhir ini kasih sayang dan rasa persaudaraan ini melemah, sementara kebencian, jarak dan permusuhan diantara komponen bangsa yang berbeda identias menguat. Ini lampu kuning,” jelasnya.

Tentu menurut SBY ini sebuah fenomena dan arus buruk yang membahayakan masyarakat dan bangsa.

“Kita semua harus mengambil tanggung jawab untuk menghentikan dan membalikkan fenomena dan arus yang salah ini, Untuk selanjutnya kembali ke arah yang benar,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper