Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS-China Bakal Berunding di Washington Pada Awal Oktober

Pemerintah China mengumumkan akan mengadakan putaran baru perundingan perdagangan dengan Amerika Serikat (AS) pada awal Oktober.
Presiden AS Donald Trump (kiri) menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden China Xi Jinping untuk membahas perdagangan kedua negara di sela-sela KTT G20 di Osaka, Jepang, Sabtu (29/6/2019)./Reuters-Kevin Lamarque
Presiden AS Donald Trump (kiri) menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden China Xi Jinping untuk membahas perdagangan kedua negara di sela-sela KTT G20 di Osaka, Jepang, Sabtu (29/6/2019)./Reuters-Kevin Lamarque

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah China mengumumkan akan mengadakan putaran baru perundingan perdagangan dengan Amerika Serikat (AS) pada awal Oktober.

Dilansir dari Bloomberg, tim negosiator perdagangan China disebut akan mengunjungi Washington pada awal bulan depan untuk berdiskusi dengan tim perundingan AS.

Kabar ini serta merta meningkatkan peluang resolusi perang tarif setelah berminggu-minggu mengalami ketidakpastian dan eskalasi.

Menurut pernyataan dari kementerian perdagangan China, Wakil Perdana Menteri Liu He menyetujui rencana kunjungan itu melalui sambungan telepon pada Kamis (5/9/2019) pagi waktu Beijing dengan Menteri Keuangan Steven Mnuchin dan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer.

Menteri Perdagangan Zhong Shan, Gubernur Bank Sentral China Yi Gang dan Ning Jizhe, wakil kepala komisi perencanaan ekonomi, juga terlibat dalam percakapan via telepon itu.

Sementara itu, pejabat tingkat level rendah dilaporkan akan mengadakan diskusi serius bulan ini untuk mempersiapkan perundingan tersebut, yang semula diperkirakan akan berlangsung pada September.

Prospek perundingan itu dapat meningkatkan harapan akan adanya progres dalam perang dagang kedua negara yang telah berlarut-larut selama lebih dari setahun, meskipun tetap terlihat perbedaan yang jelas antara kedua belah pihak tentang sejumlah isu substantif.

Pada 1 September, AS dan China saling melemparkan tarif baru terhadap barang impor masing-masing. Pemerintahan Presiden Donald Trump berencana untuk mengenakan tarif lebih lanjut pada 1 Oktober, dan kemudian kedua negara akan menaikkan tarif kembali pada 15 Desember kecuali tercapai terobosan.

Merespons perkembangan terbaru ini, indeks futures S&P 500 menanjak 0,7 persen dan nilai tukar yuan offshore China menguat.

Sebaliknya, aset-aset safe haven seperti mata uang yen Jepang dan emas, yang kerap diuntungkan dari keresahan politik, melemah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper