Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Ulur Waktu, Trump Ancam dengan Negosiasi yang Lebih Berat

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menekan China agar melakukan kesepakatan dagang sebelum pemilihan presiden AS pada November 2020 atau menghadapi negosiasi yang lebih berat jika ia kembali terpilih sebagai presiden.
Perang dagang AS China/istimewa
Perang dagang AS China/istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump menekan China agar melakukan kesepakatan dagang sebelum pemilihan presiden AS pada November 2020 atau menghadapi negosiasi yang lebih berat jika ia kembali terpilih sebagai presiden.

"Pikirkan apa yang terjadi pada China ketika saya menang," kata Trump di akun Twitter-nya pada hari Selasa (3/9/2019). "Kesepakatan akan jauh lebih sulit!"

Trump mengatakan dalam tweet-nya bahwa AS telah sangat baik dalam negosiasi kami dengan China, tanpa memberikan rincian apa pun. Dia mengatakan dia yakin China akan senang berurusan dengan pemerintahan baru.

Tweet itu muncul saat pejabat China dan AS berjuang untuk menyepakati jadwal pertemuan yang direncanakan bulan ini setelah Washington menolak permintaan Beijing untuk menunda kenaikan tarif yang berlaku awal bulan ini.

Sementara itu, kantor berita pemerintah Xinhua melaporkan Wakil Perdana Menteri China Liu He mengatakan kepada delegasi AS yang dipimpin oleh Senator A. Steve Daines dan David Perdue bahwa China dengan tegas menentang perang dagang, yang tidak kondusif bagi China, AS, atau dunia.

Liu berharap kedua belah pihak dapat memperdalam sikap saling pengertian, mencari titik temu sambil mengesampingkan perbedaan, dan menyelesaikan masalah berdasarkan kesetaraan dan saling menghormati.

Meskipun ada upaya oleh Trump untuk menenangkan pasar keuangan dan menggambarkan pembicaraan telah membuat kemajuan, dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia ini belum menyepakati persyaratan dasar dengan ketidakpercayaan di kedua sisi masih membayangi.

Dalam posting terpisah di Twitter, Trump menyinggung kritikus dalam negeri yang memilih untuk bergabung dengan sekutu untuk menekan China dan memberikan peringatan kepada Uni Eropa mengenai hubungan perdagangannya dengan AS.

"Untuk semua 'jenius' di luar sana yang menginginkan saya untuk bersama-sama dengan UE dan lainnya untuk menekan praktik perdagangan China, ingat, Uni Eropa dan semuanya memperlakukan kami sangat tidak adil dalam perdagangan,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper