Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertama Dalam Sejarah, Penjualan Mobil Listrik Global Turun 14 Persen

Penjualan mobil listrik global pada Juli 2019 turun untuk pertama kalinya dalam sejarah, setelah China mengurangi subsidi pembelian mobil jenis tersebut.
Kendaraan listrik sedang mengisi tenaga. /IEA
Kendaraan listrik sedang mengisi tenaga. /IEA

Bisnis.com, BANDUNG - Penjualan mobil listrik global pada Juli 2019 turun untuk pertama kalinya dalam sejarah, setelah China mengurangi subsidi pembelian mobil jenis tersebut.

Laporan dari Sanford C. Bernstein menunjukkan penjualan bulanan di seluruh dunia turun 14 persen menjadi sekitar 128.000 kendaraan listrik penumpang.

Penjualan menurun di China dan Amerika Utara, sementara penjualan mobil listrik di Eropa mengalami kenaikkan.

Pertumbuhan di China, produsen dan pasar terbesar untuk kendaraan listrik, melambat karena pengurangan subsidi terhadap pembelian mobil listrik. Kondisi ini diikuti oleh lesunya ekonomi sehingga mempengaruhi keputusan konsumen.

Pemerintah China telah memutuskan untuk mengurangi subsidi pembelian individu kendaraan energi baru mulai 26 Juni untuk mendorong produsen mobil fokus pada inovasi produk.

Meskipun pangsa pasar kendaraan listrik kecil, produsen mobil masih yakin segmen mobil listrik akan terus tumbuh di masa depan.

Melambatnya permintaan akan mobil konvensional telah menyebabkan penurunan pasar mobil di seluruh dunia. Pelambatan ini dipimpin oleh China.

Dalam tujuh bulan terakhir, penjualan mobil listrik global hanya tumbuh 35 persen. Alhasil, para peneliti memperkirakan penjualan tahunan hanya akan meningkat sekitar 23 persen-48 persen menjadi 2,4-2,9 juta unit pada 2019.

"Meskipun diperkirakan ada pelemahan jangka pendek pada semester kedua 2019, kami terus positif pada permintaan mobil listrik jangka panjang," ungkap laporan Bernstein tersebut.

Bernstein mencatat Tesla Inc. memimpin pasar penumpang mobil listrik dengan penjualan sekitar 20.000 unit pada bulan Juli lalu. Posisinya diikuti oleh BYD Co., merek China yang didukung oleh Warren Buffett.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Akhirul Anwar
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper