Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hindari Terjerat Krisis Utang, Lebanon Akan Umumkan Darurat Ekonomi

Lebanon akan mengumumkan keadaan darurat ekonomi dan pemerintah mulai bekerja untuk rencana mempercepat reformasi keuangan publik.

Bisnis.com, JAKARTA--Lebanon akan mengumumkan keadaan darurat ekonomi dan pemerintah mulai bekerja untuk rencana mempercepat reformasi keuangan publik.

Hal tersebut disampaikan oleh Perdana Menteri Lebanon Saad al-Hariri pada Senin (2/9/2019). Dia juga mengatakan bahwa kebijakan menjaga stabilitas pound Lebanon akan berlanjut.

Para menteri kabinet, politisi, dan anggota parlemen yang bertemu pada Senin kemarin, mencapai konsensus mengenai garis besar rencana yang akan menempatkan keuangan publik dan ekonomi pada jalur yang lebih berkelanjutan.

"Ada kesepakatan untuk mengumumkan keadaan darurat ekonomi," kata Hariri, dikutip dari Reuters, Selasa (3/9).

"Situasi ekonomi yang sulit ini mengharuskan kami mengambil langkah cepat seperti menyelesaikan anggaran tepat waktu dan mengurangi defisit," sambungnya.

Dia berujar pemerintah akan mengadakan lebih banyak pertemuan untuk mempercepat pekerjaan.

Lebanon memiliki beban utang publik terberat di dunia sebesar 150% dari PDB dan mengalami pertumbuhan ekonomi yang rendah selama bertahun-tahun.

Hariri mengatakan, percepatan reformasi akan menghindarkan Lebanon dari krisis yang serupa dengan Yunani, yang jatuh ke dalam krisis utang 9 tahun lalu dan harus mengadopsi langkah-langkah penghematan yang ketat di bawah pengawasan ketat oleh kreditor asing.

“Kami tidak ingin ini terjadi pada kami. Jadi kami mengambil langkah-langkah untuk menyelamatkan negara, " katanya.

Hariri menuturkan penurunan peringkat kredit Lebanon oleh Fitch ke CCC, 10 hari yang lalu, merupakan peringatan untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk meningkatkan kepercayaan investor sebelum terlambat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper