Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelemahan Ekspor Korea Selatan Berlanjut, Masuki Bulan Ke-9

Data Pemerintah Korea Selatan menunjukkan eskpor yang anjlok pada Agustus, untuk 9 bulan berturut-turut, di tengah lemahnya permintaan dari China dan pasar chip komputer dunia yang tertekan.
Salah satu wajah pusat bisnis Seoul, Korea Selatan./Reuters-Kim Hong^ji
Salah satu wajah pusat bisnis Seoul, Korea Selatan./Reuters-Kim Hong^ji

Bisnis.com, JAKARTA – Data Pemerintah Korea Selatan menunjukkan eskpor yang anjlok pada Agustus, untuk 9 bulan berturut-turut, di tengah lemahnya permintaan dari China dan pasar chip komputer dunia yang tertekan.

Kementerian perdagangan Korsel mengumumkan penurunan ekspor sebesar 13,6% secara tahunan pada Agustus yang juga menandai bulan ketiga dengan penurunan yang mencapai dua digit.

Hal ini semakin merusak prospek pertumbuhan Korsel dan memperkuat alasan bagi pelonggaran kebijakan tambahan oleh bank sentral, segera setelah penurunan suku bunga secara mengejutkan pada bulan Juli, yang dilakukan untuk pertama kalinya dalam 3 tahun terakhir.

Perselisihan perdagangan dengan Jepang turut muncul sebagai risiko baru bagi ekonomi yang bergantung pada ekspor di atas konflik berkepanjangan antara Amerika Serikat dan China.

"Tidak ada tanda-tanda momentum ekspor semakin kuat karena sengketa perdagangan AS-China berlanjut sementara Jepang mengekang ekspor, ditambah dengan kerusuhan politik di Hong Kong yang telah mengguncang sentimen bisnis," kata Lee Sang-jae, ekonom di Eugene Investment and Securities, seperti ditulis Reuters pada Minggu (1/9/2019).

Korsel adalah ekonomi pengekspor utama pertama yang melaporkan data perdagangan luar negeri bulanan dari berbagai perusahaan termasuk beberapa pemasok top dunia untuk chip, smartphone, mobil, dan kapal, memberikan panduan awal untuk kesehatan ekonomi global.

Pada akhir pekan lalu, Kementerian Keuangan Korsel menyatakan kemungkinan akan kehilangan target pertumbuhan tahun ini, hanya 2 bulan setelah pemerintah menurunkan targetnya menjadi 2,4% - 2,5% dari 2,6% - 2,7%.

Ekspor yang lesu pada Agustus dipicu oleh penurunan 30,7% pada pengiriman chip semikonduktor yang merupakan seperlima dari total ekspor, sementara penurunan sebesar 21,3% dari penjualan ke negara tetangga China turut berkontribusi pada pelemahan.

Menurut pernyataan dari kementerian tersebut, data ini tidak termasuk semikonduktor, yang terkontraksi 8,7% secara tahunan.

Adapun, impor pada Agustus turun 4,2% dari tahun sebelumnya, sehingga surplus perdagangan bulan tersebut menjadi US$1,72 miliar, dibandingkan dengan surplus US$2,40 miliar pada Juli.

Ekonomi Korsel tumbuh 1,9% selama paruh pertama secara tahunan dan organisasi sektor swasta memperkirakan pertumbuhan setahun penuh akan turun ke level terendah 1,4%, dari 2,7% pada tahun lalu, salah satu angka terburuk dalam beberapa dekade.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper