Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perang Dagang Lemahkan Yuan, Tesla Naikkan Harga Jual Mobil di China

Dilansir Bloomberg, berdasarkan situs resmi Tesla pada Jumat (30/8), harga sedan Model 3 impor dengan fitur dasar naik lebih dari 2 persen menjadi 363.900 yuan (US$50.900.
Mobil listrik Tesla Model 3/www.tesla.com
Mobil listrik Tesla Model 3/www.tesla.com

Bisnis.com, JAKARTA - Tesla menaikkan harga jual mobilnya di China sebagai akibat dari pelemahan mata uang yuan serta kenaikan tarif impor kendaraan.

Dilansir Bloomberg, berdasarkan situs resmi Tesla pada Jumat (30/8), harga sedan Model 3 impor dengan fitur dasar naik lebih dari 2 persen menjadi 363.900 yuan (US$50.900.

Selain itu, harga untuk sedan Tesla Model S dengan fitur dasar dan SUV Model X naik dengan persentase yang sama, masing-masing menjadi 793.900 yuan dan 809.900 yuan.

Tesla adalah salah satu produsen mobil yang paling terpengaruh oleh ketegangan perdagangan AS-China karena belum memiliki produksi lokal dan langsung terkena dampak dari kenaikan tariff impor.

Pekan lalu, China mengancam akan meningkatkan bea masuk atas mobil produksi AS hingga 50 persen sebagai pembalasan atas rencana terbaru Presiden Donald Trump untuk barang-barang impor dari China.

Juru bicara Tesla di China menolak untuk menjelaskan perubahan harga perubahan harga tersebut, merujuk pada informasi yang tersedia di situs perusahaan.

Tesla sedang membangun pabrik di China karena perusahaan sedang mencari fokus pasar lain di luar negeri karena tertekan oleh berkurangnya insentif kendaraan listrik di AS. Tesla berencana untuk mulai memproduksi mobil di pabrik dekat Shanghai, yang akan menjadi pabrik pertama Tesla di luar AS, pada akhir 2019.

Chief Executive Officer Elon Musk saat ini mengunjungi Shanghai dan muncul di perhelatan World Artificial Intelligence Conference pada hari Kamis (29/8).

Pelemahan yuan mengurangi nilai pendapatan yang diraih Tesla dari China jika dikonversi ke mata uang dolar AS. Awal pekan ini, mata uang China jatuh ke level terendah dalam 11 tahun terakhir terhadap dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper