Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Mobil Inggris Turun 11 Persen pada Juli 2019

Produksi mobil Inggris mengalami penurunan pada Juli, untuk empat belas kali berturut-turut akibat permintaan yang berkurang di Eropa dan Asia.
Pabrikan mobil Inggris terbesar ini memperkenalkan uji coba live mobil swakemudi dengan mata yang mempelajari pejalan kaki. /JAGUARLANDROVER
Pabrikan mobil Inggris terbesar ini memperkenalkan uji coba live mobil swakemudi dengan mata yang mempelajari pejalan kaki. /JAGUARLANDROVER

Bisnis.com, JAKARTA -- Produksi mobil Inggris mengalami penurunan pada Juli, untuk empat belas kali berturut-turut akibat permintaan yang berkurang di Eropa dan Asia.

Perkumpulan Produsen dan Pedagang Motor Inggris (SMMT) mengumumkan bahwa output mobil turun 11% secara tahunan menjadi 108.239 unit, terpukul oleh penurunan ekspor 14,6%, yang merupakan empat dari lima kendaraan, sedangkan produksi untuk permintaan domestik naik 10,2%,

Pembuat mobil telah mengurangi kegiatan operasional di Inggris akibat kekhawatiran bahwa Brexit tanpa kesepakatan akan mengganggu bisnis mereka.

Honda Motor Co. telah menutup pabrik di Swindon yang mempekerjakan 3.500 orang, dan Nissan Motor Co. tidak lagi berencana untuk merakit mobil X-Trail Sportnya di pabrik terbesar mereka di wilayah Sunderland.

"Jika manufaktur mobil Inggris kembali menurun di bulan depan maka situasinya akan menjadi serius. Dengan pasar di sini yang juga lemah, penting untuk mempertahankan daya saing global Inggris," ujar Ketua SMMT Mike Hawes, seperti dikutip melalui Bloomberg, Kamis (29/8/2019).

Menurut Hawes, sektor otomotif Inggris sangat bergantung pada ekspor, sedangkan tantangan global semakin kuat. Meningkatnya ketegangan perdagangan telah melunakkan permintaan dan perubahan teknologi secara signifikan.

Pembuat mobil lain telah mengumumkan rencana untuk mengurangi lokasi produksi.

Ford Motor Co. mengatakan pada Juni bahwa pabrik mesin Bridgend di Wales akan ditutup pada September tahun depan, meskipun langkah tersebut merupakan bagian dari penghematan di seluruh Eropa.

Adapun Jaguar Land Rover, pembuat mobil terbesar di Inggris, sedang mengembangkan Jaguar I-Pace SUV, mobil all-electric pertama di Austria dan mengalihkan produksi Land Rover Discovery ke Slovakia.

"Kami membutuhkan kesepakatan Brexit dalam waktu cepat untuk membuka investasi dan menjaga masa depan jangka panjang sektor yang baru-baru ini menjadi kisah sukses internasional," kata Hawes dalam pernyataannya.

Permintaan mobil telah menghadapi sejumlah tantangan dalam beberapa bulan terakhir termasuk penurunan penjualan kendaraan diesel di Eropa dan melemahnya permintaan di China, pasar otomotif terbesar di dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Achmad Aris

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper