Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ibu Kota Pindah ke Kaltim, Pemerintah Siapkan Lahan 40.000 Hektare

Pemerintah akan membangun infrastruktur awal yakni induk kota dengan lahan seluas 40.000 hektare dari total kebutuhan lahan 180.000 hektare.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro memberikan keterangan kepada pers mengenai pembahasan rencana pemindahan Ibu Kota Negara, di Jakarta, Selasa (30/4/2019)./ANTARA-Aditya Pradana Putra
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro memberikan keterangan kepada pers mengenai pembahasan rencana pemindahan Ibu Kota Negara, di Jakarta, Selasa (30/4/2019)./ANTARA-Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah akan membangun infrastruktur awal yakni induk kota dengan lahan seluas 40.000 hektare dari total kebutuhan lahan 180.000 hektare.

Adapun, lahan seluas 40.000 hektare itu akan dipakai untuk membangun infrastruktur dasar untuk membangun kota induk Ibu Kota negara di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

"Separuhnya adalah ruang terbuka hijau, termasuk hutan lindung. Hutan lindung tidak akan diganggu dan sebagian Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, bahkan ada hutan konservasi Bukit Soeharto," ujar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro di Istana Negara, Senin (26/8/2019).

Meskipun bakal ada pembangunan besar-besaran di kedua kabupaten itu, terutama di Kecamatan Sepaku dan Kecamatan Samboja, Bambang menjamin pembangunan tidak akan menggerus kawasan hutan lindung.

Dalam proses pembangunan infrastruktur dasar, pemerintah juga berusaha meminimalkan ganti rugi lahan sehingga pembiayaan bisa lebih efisien.

Sementara itu, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil mengungkapkan dari 180.000 ketersedian lahan di Kaltim, mayoritas merupakan tanah milik negara sehingga pembangunan akan relatif lebih mudah.

"Begitu nanti penetapan lokasi sudah dikeluarkan, maka kita akan lakukan land freezing supaya tidak terjadi spekulasi tanah di tempat yang nanti akan dibutuhkan," tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper