Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Protes Berlanjut, Perbankan Hong Kong Mulai Gusar

Sejumlah bank di Hong Kong mulai mengkhawatirkan peningkatan frekuensi kekerasan dalam protes warga yang terus berlanjut.
Pengunjuk rasa bertahan dalam aksi protes besar-besaran menuntut reformasi demokratis di pusat perbelanjaan New Town Plaza, Hong Kong, China, Senin (5/8/2019)./Reuters-Kim Kyung-Hoon
Pengunjuk rasa bertahan dalam aksi protes besar-besaran menuntut reformasi demokratis di pusat perbelanjaan New Town Plaza, Hong Kong, China, Senin (5/8/2019)./Reuters-Kim Kyung-Hoon

Bisnis.com, JAKARTA—Sejumlah bank di Hong Kong mulai mengkhawatirkan peningkatan frekuensi kekerasan dalam protes warga yang terus berlanjut.

Dikutip dari Reuters, Kamis (22/8/2019), saat ini beberapa bank yang beroperasi di Hong Kong memuat kegusarannya melalui iklan di surat kabar lokal. Dalam iklan itu sejumlah perbankan meminta penegakan hukum dan ketertiban di sejumlah kota yang ada di Hong Kong.

Paling tidak Bank HSBC , Standard Chartered, dan Bank of East Asia mendesak pemulihan ketertiban di bekas jajahan Inggris yang kembali ke pemerintahan Tiongkok pada tahun 1997 itu.

“Menentang kekerasan, memulihkan ketertiban sosial, menjaga status Hong Kong sebagai pusat keuangan internasional,” isi iklan Standard Chartered dalam surat kabar local.

Selain itu, sebuah pameran perhiasan level internasional pun diumumkan batal diselenggarakan di Hong Kong sebagai dampak dari demonstrasi yang terus terjadi.

Pembatalan pameran itu juga diumumkan melalui surat kabar dengan menerangkan penyelenggaraannya diundur hingga waktu yang tidak ditentukan, karena pihak penyelenggara risau dengan demonstrasi.

Perwakilan pusat perdagangan berlian terbesar di dunia dari Antwerp Mumbai, dan Antwerp Ramat Gan meminta penyelenggara pameran perhiasan dan permata di Hong Kong untuk menunda acara yang biasanya menarik lebih dari 54.000 pengunjung tersebut.

Dalam sebuah surat yang disampaikan kepada penyelenggara Informa Markets disebutkan sekitar 30%—40% peserta pameran menyatakan tidak berpartisipasi dalam acara yang rencananya diselenggarakan pada September di Pameran Dunia Asia dan pusat Konvensi dan Pameran Wan Chai.

“Mengingat peristiwa yang terjadi baru-baru ini, kami mendesak Informa Markets untuk mempertimbangkan hal berikut; daripada bertaruh untuk pertunjukan yang berpotensi sepi pengunjung dan peserta, sebaiknya penyelenggaraannya ditunda,” tulis para perwakilan dagang tersebut.

Para perwakilan perdagangan itu juga meminta kompensasi finansial dalam bentuk diskon atau pengembalian dana kepada seluruh perusahaan yang berpartisipasi.

Seperti diketahui, gelombang protes di Hong Kong terus terjadi. Bahkan pada Rabu kemarin terjadi protes besar di jalur kereta bawah tanah.

Para pengunjuk rasa di stasiun kereta bawah tanah itu marah karena belum ada yang diproses secara hukum atas kekerasan yang terjadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Kahfi
Editor : Lili Sunardi
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper