Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Staf Ikut Unjuk Rasa Hong Kong, Pimpinan Cathay Pacific Mengundurkan Diri

Beberapa hari lalu, sejumlah staf Cathay Pacific ikut serta dalam aksi protes yang disebut ilegal oleh pemerintah setempat.
Para pemrotes RUU Anti-Ekstradisi membagikan selebaran kepada para penumpang selama demonstrasi massa di bandara internasional Hong Kong, di Hong Kong, China, Selasa (13/8/2019)./Reuters
Para pemrotes RUU Anti-Ekstradisi membagikan selebaran kepada para penumpang selama demonstrasi massa di bandara internasional Hong Kong, di Hong Kong, China, Selasa (13/8/2019)./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA -- Serangkaian aksi unjuk rasa di sejumlah lokasi di Hong Kong berbuntut panjang terhadap maskapai asal kota pelabuhan itu, Cathay Pacific Airways.

CEO Cathay Pacific Rupert Hogg dan Chief Customer and Commercial Officer Paul Loo mengundurkan diri sebagai bentuk tanggung jawab atas keikutsertaan sejumlah stafnya dalam aksi protes yang terjadi beberapa hari lalu. Reuters melansir, Jumat (16/8/2019), Augustus Tang akan menggantikan Hogg sedangkan Ronald Lam menduduki posisi Loo.

Cathay Pacific memastikan keduanya mundur terkait aksi unjuk rasa di Hong Kong dan bukan karena perselisihan dengan direksi lainnya. Maskapai ini juga menekankan komitmennya terhadap "One Country, Two Systems" yang berlaku di Hong Kong sejak kota itu diserahkan oleh Inggris ke China pada 1997.

Sebelumnya, Cathay Pacific memecat dua pilotnya yang terbukti ikut serta dalam aksi protes. Hal ini dilakukan setelah regulator penerbangan China mendesak maskapai itu untuk menjatuhkan sanksi terhadap staf yang terlibat dalam unjuk rasa ilegal di Hong Kong.

"Salah satunya terlibat dalam proses hukum, sedangkan yang lainnya menyalahgunakan informasi perusahaan mengenai penerbangan CX216 pada 12 Agustus 2019. Cathay Pacific menegaskan bahwa kami tidak menyampaikan pandangan apapun yang berhubungan dengan kondisi yang berkembang saat ini," papar perusahaan tersebut.

Gelombang aksi protes telah mendera Hong Kong selama beberapa bulan terakhir, dipicu oleh rencana pemerintah setempat memberlakukan RUU Ekstradisi--yang memungkinkan pelaku kejahatan di Hong Kong disidangkan di pengadilan di China daratan. Namun, tuntutan para pengunjuk rasa telah meluas menjadi desakan untuk reformasi demokrasi.

Beberapa hari lalu, aksi protes damai di bandara Hong Kong berujung rusuh dan terpaksa membuat penerbangan dari dan ke kota itu ditunda, membuat ribuan penumpang terganggu. 

Adapun Tang adalah CEO Hong Kong Aircraft Engineering Company Limited (HAECO), perusahaan yang memberikan layanan teknis untuk penerbangan. Sementara itu, Lam sebelumnya merupakan pimpinan Hong Kong Express, maskapai berbiaya murah milik Cathay Pacific.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper