Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Ingin AS Beli Greenland?

Dua sumber yang mengetahui mengenai hal tersebut mengatakan, gagasan membeli wilayah otonomi Denmark yang terletak di antara Samudra Atlantik Utara dan Arktik itu ditertawakan oleh beberapa penasihat Trump sebagai lelucon. Namun dianggap serius oleh beberapa penasihat lainnya.
Perkiraan status pelelehan es dasar di Greenland antara 1993-2013./NASA
Perkiraan status pelelehan es dasar di Greenland antara 1993-2013./NASA

Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dikabarkan secara pribadi berdiskusi dengan para penasihatnya tentang gagasan membeli pulau Greenland untuk memperluas wilayah AS.

Dilansir dari Reuters, Jumat (16/8/2019), dua sumber yang mengetahui mengenai hal tersebut mengatakan, gagasan membeli wilayah otonomi Denmark yang terletak di antara Samudra Atlantik Utara dan Arktik itu ditertawakan oleh beberapa penasihat Trump sebagai lelucon. Namun dianggap serius oleh beberapa penasihat lainnya.

Adapun gagasan pembelian Greenland pertama kali dilaporkan oleh Wall Street Journal. Mengutip The Guardian, menurut laporan tersebut, Trump mengangkat masalah itu pada jamuan makan malam tahun lalu. Saat itu, Trump mengatakan bahwa dia mendengar Denmark mencari dukungan keuangan untuk Greenland yang memberatkan.

The Guardian meminta komentar Kedutaan Denmark di Washington terkait hal tersebut, tetapi tidak menerima tanggapan segera.

Gagasan Trump tersebut bukanlah gagasan yang pertama dilontarkan oleh presiden AS. Presiden Harry Truman pernah menawarkan untuk membeli Greenland pada 1946 dengan harga US$100 juta.

Sementara itu, Trump yang sedang berlibur di klub golfnya di Bedminster, New Jersey, dijadwalkan akan melakukan kunjungan pertamanya ke Denmark pada awal September mendatang.Belum ada indikasi bahwa pembelian Greenland akan menjadi agenda pembicaraannya dengan otoritas Denmark.

Saat ini, AS memiliki pangkalan militer di Greenland, yakni Pangkalan Udara Thule. Pangkalan ini memiliki 600 personel dan penting dalam sistem radar global negara itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper