Bisnis.com, JAKARTA -- “Perpindahan ibu kota itu macam menikah. Kita tidak menikahkan dua orang, tapi dua keluarga.”
Pernyataan itu dikemukakan pengamat sosial lulusan master University of Leicester, Luvdhy Sarwo Edi. Pendapat ini disampaikannya bukan tanpa alasan.