Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Kashmir, Pakistan Akan Beri Pelajaran pada India

Perdana Menteri Pakistan Imran Khan mengancam akan "memberi pelajaran kepada Delhi" dan berjanji untuk berjuang sampai titik darah penghabisan melawan setiap pelanggaran India di Kashmir yang tengah disengketakan.
Tentara Pakistan berbincang di dekat bendera Pakistan yang berkibar di penjara Karachi, Pakistan, Jumat (23/8/2013)./Reuters-Akhtar Soomro
Tentara Pakistan berbincang di dekat bendera Pakistan yang berkibar di penjara Karachi, Pakistan, Jumat (23/8/2013)./Reuters-Akhtar Soomro

Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Pakistan Imran Khan mengancam akan "memberi pelajaran kepada Delhi" dan berjanji untuk berjuang sampai titik darah penghabisan melawan setiap pelanggaran India di Kashmir yang tengah disengketakan.

Dalam kata-kata kecamannya sejak Delhi mencabut status khusus wilayah administratif Kashmir pekan lalu, Khan mengatakan tentara Pakistan sedang bersiap untuk menanggapi agresi India di Kashmir yang juga dikuasai Pakistan.

"Tentara Pakistan memiliki informasi yang kuat bahwa mereka [India] berencana untuk melakukan sesuatu di Kashmir Pakistan, dan mereka siap dan akan memberikan perlawanan yang keras," kata Khan seperti dikutip Theguardian.com, Kamis (15/8/2019).

"Kami telah memutuskan bahwa jika India melakukan segala jenis pelanggaran, kami akan berjuang sampai akhir," kata Khan saat berkunjung ke Muzaffarabad, ibukota Kashmir yang dikuasai Pakistan dalam pidato yang menandai hari kemerdekaan Pakistan.

"Waktunya telah tiba untuk memberi Anda pelajaran," ujarnya.

Pakistan, yang juga mengklaim Kashmir dan telah berperang dengan India di wilayah itu, menanggapi dengan marah keputusan Delhi pekan lalu untuk mencabut status khusus Kashmir untuk dikuasainya. 

Pakistan membandingkan pemerintah India dengan Nazi Jerman dan menuding mereka melakukan pembersihan etnis.

Sementara itu, kementerian luar negeri Pakistan mengatakan kemarin bahwa mereka telah meminta Dewan Keamanan PBB untuk melakukan pertemuan darurat soal konflik itu.

Khan sebelumnya telah berjanji untuk melobi kepala negara atas apa yang dia katakan sebagai tindakan ilegal oleh pemerintah India. 

Jutaan orang di Kashmir tetap tanpa sambungan telepon rumah, ponsel atau akses internet 10 hari setelah pemadaman listrik yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pemadaman itu diberlakukan berjam-jam sebelum India mengumumkan status tersebut.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper