Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ingin Masuk Koalisi, Demokrat Rela Tak Dapat Kursi

Partai Demokrat secara terbuka ingin berkontribusi di pemerintahan Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin dan menjadi koalisi. Urusan dapat jatah di kabinet atau tidak diklaim urusan belakangan.
Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR Nurhayati Ali Assegaf/Bisnis-Stefanus Arief Setiaji
Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR Nurhayati Ali Assegaf/Bisnis-Stefanus Arief Setiaji

Bisnis.com, JAKARTA – Partai Demokrat secara terbuka ingin berkontribusi di pemerintahan Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin dan menjadi koalisi. Urusan dapat jatah di kabinet atau tidak diklaim urusan belakangan.

Wakil Ketua Umum Demokrat Nurhayati Ali Assegaf mengaku dukungan bukan masalah dapat kursi menteri atau tidak. Semua keputusan apakah mendapat jatah kursi atau tidak adalah hak prerogatif presiden. 

“Jadi kita bukan masalah kita dapat atau tidak dapat kursi. Selama ini demokrat tidak pernah menyodor-nyodorkan menteri juga,” katanya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (15/8/2019).

Nurhayati menjelaskan bahwa partainya memiliki kader yang mumpuni di berbagai bidang. Keahlian apapun yang dibutuhkan oleh presiden dipastikan tersedia.

Apalagi Jokowi sudah menyatakan bahwa komposisi menteri di periode keduanya dibagi 45 persen dari partai dan 55 persen profesional. Di dalamnya juga ada menteri muda di bawah 30 tahun.

“Nah, kita hanya berharap kepemimpinan beliau di lima tahun ke depan ini bisa benar-benar lebih maju. Ya artinya Indonesia lebih berdaulat, masyarakat lebih sejahtera. Itu yang kita harapkan dari pemerintah saat ini,” jelasnya.

Nurhayati menuturkan bahwa presiden memiliki gaya tersendiri dalam mencari pembantunya. Baginya hal itu harus dihargai.

Partai koalisi pasti juga sering berkomunikasi dan bertemu membahas masalah ini. Jadi, apa yang dilakukan Jokowi pasti sudah dalam hitungan matang-matang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper