Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Demokrat Ingin Gabung Koalisi Jokowi, Nurhayati : Tidak Dikasih Kursi Menteri Tak Apa-Apa

Meski tidak mendapatkan kursi menteri di kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin, Partai Demokrat tidak akan mempersoalkannya.
Nurhayati Ali Assegaf :  Tidak Dikasih Menteri Tak Apa-Apa/Bisnis-Stefanus Arief Setiaji
Nurhayati Ali Assegaf : Tidak Dikasih Menteri Tak Apa-Apa/Bisnis-Stefanus Arief Setiaji

Bisnis.com, JAKARTA—Meski tidak mendapatkan kursi menteri di kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin, Partai Demokrat tidak akan mempersoalkannya. Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Nurhayati Ali Assegaf.

Kepada wartawam di Gedung DPR, Kamis (15/8/2019), Nurhayati mengatakan Partai Demokrat memang tidak pernah menyodorkan sosok tertentu.

Menurut Nurhatati, ketika Partai Demokrat sudah menyatakan bersama pemerintah maka apa pun keputusan pemerintah akan dihargai. Apalagi soal menteri adalah hak prerogatif presiden.

“Jadi kita bukan masalah kita dapat atau tidak dapat kursi, selama ini Demokrat tidak pernah menyodorkan menteri juga," kata Nurhayati.

Partai Demokrat, kata Nurhayati, kemungkinan besar akan mendukung pemerintah Jokowi-Ma'ruf meski sampai saat ini belum ada keputusan resmi.

Nurhayati menambahkan partainya sampai saat ini masih berkomunikasi  dengan Jokowi maupun partai pendukungnya.

"Sebagai partai nasionalis religius tentunya Partai Demokrat juga selalu membina hubungan yang baik dengan semua pihak, khususnya dengan Pak Jokowi sebagai presiden," ujar Nurhayati.

Mayoritas kader Demokrat disebut-sebut ingin membawa partai bergabung dalam pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Namun, hal tersebut dipandang terlambat oleh PDIP.

Politisi PDIP Andreas Hugo Pareira mengakui Partai Demokrat memang lebih dekat dengan Jokowi-Ma'ruf. Akan tetapi dia menyayangkan hal tersebut baru dilakukan pasca-Pilpres 2019.

"Seharusnya ini sudah dilakukan sebelum pilpres. Sudah sangat terlambat apabila baru sekarang diekspresikan," kata Andreas.

Dia menilai Partai Demokrat ingin mendekat ke Jokowi-Ma'ruf karena ingin mendapatkan pembagian kekuasaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper