Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Bentuk Kementerian Investasi, Begini Komentar Luhut Pandjaitan

Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan enggan berbcara banyak ihwal susunan Kabinet Kerja Jilid II.
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan (kanan) saat mengunjungi Dermaga Jetty Samosir di kawasan Pantai Pasir Putih, Samosir, Sumut, Selasa (30/7/2019)./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan (kanan) saat mengunjungi Dermaga Jetty Samosir di kawasan Pantai Pasir Putih, Samosir, Sumut, Selasa (30/7/2019)./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan enggan berbcara banyak ihwal susunan Kabinet Kerja Jilid II.

Luhut juga belum mau mengonfirmasi ada tidaknya tambahan kementerian yang akan menyokong Jokowi pada periode keduanya, misalnya Kementerian Investasi.

Namun, ia menyatakan dukungannya bila kementerian itu dibentuk.

 "Ya bagus kalau ada itu," ujar Luhut di Kantor Kementerian Kemaritiman, Jakarta, Selasa (13/8/2019).

Menurut dia, pembentukan kabinet adalah hak prerogratif presiden, sehingga, segala hal yang berkaitan dengan itu sebaiknya disampaikan langsung oleh Presiden terpilih Joko Widodo.

"Kau tanya presiden saja," kata Luhut.

Belakangan, pemerintah memang tengah berfokus untuk menarik investasi masuk ke Indonesia guna memacu pertumbuhan ekonomi.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan telah selesai menyusun anggota kabinet, untuk periode kedua di pemerintahannya. Ia menyebut pengumuman nama-nama menteri itu bisa dilakukan kapan saja.

“Bisa segera diumumkan, karena pasar juga sudah menunggu untuk kepastian,” kata presiden terpilih itu, kepada para pemimpin redaksi media massa, yang diundang dalam jamuan makan siang di Istana Merdeka, Rabu (14/82019).

Jokowi mengatakan akan mengubah sejumlah kementerian dan membentuk kementerian baru yang menangani investasi.

Menurut Jokowi, 55 persen dari jumlah menteri berasal dari kalangan profesional yang dia pilih. Sisanya merupakan usulan dari partai politik. Ditanyakan apakah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang mengusungnya dan merupakan pemenang pemilu legislatif akan mendapat jatah terbanyak, ia menjawab diplomatis,

“Nanti kalau paling sedikit, ditanyakan lagi, kenapa paling sedikit?”

Jokowi menyebut  kabinetnya merepresentasikan semangat kebangsaan. Selain perwakilan partai politik, ia mengakui mempertimbangkan faktor daerah, agama, gender, latar belakang organisasi kemasyarakatan, dan usia dalam menentukan calon menteri.

Jokowi pun menyatakan, usaha kaderisasi pemimpin masa depan juga menjadi bagian penting kabinet mendatang.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.Co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper