Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sukabumi Derita Kerugian Rp1,9 Miliar Akibat Bencana Sepanjang Juli

Kepala Pusat Pengendalian dan Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna mengatakan bahwa nilai kerugian itu dikumpulkan dari 28 kali bencana sepanjang Juli yang terjadi di Sukabumi.
Warga menyaksikan lubang raksasa di area persawahan di Desa Sukamaju, Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (28/4/2019). Penyebab terjadinya lubang raksasa yang memiliki diameter sekitar 16 meter dengan kedalaman 12 meter tersebut belum diketahui./Antara- Aditya Aulia
Warga menyaksikan lubang raksasa di area persawahan di Desa Sukamaju, Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (28/4/2019). Penyebab terjadinya lubang raksasa yang memiliki diameter sekitar 16 meter dengan kedalaman 12 meter tersebut belum diketahui./Antara- Aditya Aulia

Bisnis.com, SUKABUMI  - Badan Penanggulangan Bencana Daerah  Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mencatat sepanjang Juli 2019 kerugian materiil yang disebabkan bencana alam mencapai Rp1,94 miliar.

Kepala Pusat Pengendalian dan Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna mengatakan bahwa nilai kerugian itu dikumpulkan dari 28 kali bencana sepanjang Juli yang terjadi di Sukabumi.

"Kerugian itu dihitung dari nilai kerusakan yang disebabkan bencana kebakaran, longsor, angin kencang, gempa bumi dan kekeringan," katanya di Sukabumi seperti dikutip Antara, Selasa (13/8/2019).

Dia memaparkan dari 28 kali bencana perinciannya kebakaran 11 kali/kasus, angin kencang satu kasus, gempa bumi tiga kasus dan kekeringan 12 kasus. Untuk rumah yang rusak sebanyak 33 rusak berat, 13 rusak sedang dan 21 rusak ringan sementara 67 rumah terdampak.

Akibat bencana tersebut, imbuhnya, sebanyak delapan kepala keluarga atau 36 jiwa mengungsi. Menurutnya, bencana yang menjadi penyumbang terbesar kerugian adalah kebakaran, karena hampir seluruh kejadian harta benda milik korban mulai dari rumah, peralatan rumah tangga, barang elektronik dan lain-lain tidak berhasil terselamatkan.

Namun, Daeng menegaskan tingginya angka kasus bencana yang terjadi di kabupaten terluas di Pulau Jawa dan Bali ini tidak menimbulkan jatuhnya korban jiwa. Hanya saja korbannya harus mengungsi karena kehilangan tempat tinggalnya atau tidak bisa dihuni lagi.

"Angka kejadian bencana setiap bulannya selalu berfluktuasi, apalagi pada Agustus ini terjadi bencana gempa bumi dengan kekuatan besar walaupun bukan berpusat di Sukabumi, tetapi menyebabkan ratusan rumah warga rusak ditambah belasan fasilitas umum serta sosial," tambahnya.

Daeng mengatakan meskipun bencana tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi, tetapi dampaknya bisa diminimalisasikan baik dari sisi kerugian materiil maupun nonmateriil.

Selain itu, dia juga mengimbau kepada warga agar tidak melakukan aktivitas yang bisa berpotensi terjadinya bencana.

Khususnya saat ini musim kemarau yang hampir 3 bulan tidak turun hujan yang biasanya rawan terjadi bencana kebakaran, seperti selalu memeriksa kondisi aliran listrik, kompor dan lain sebagainya saat meninggalkan rumah.

Bila terjadi bencana, warga pun diimbau agar segera melapor ke petugas penanggulangan bencana terdekat baik yang berada di tingkat RT/RW, desa atau kelurahan maupun kecamatan agar bisa segera ditanggulangi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Hendra Wibawa
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper