Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ikut Dubai Expo 2020, Jokowi: Kalau Dekat Toilet Jangan Ikut, Malu

Di samping itu, Jokowi meminta pemasaran perdagangan, investasi dan pariwisata Indonesia di pameran luar negeri harus betul-betul terintegrasi dan terkonsolidasi antara pemerintah dan swasta.
Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Jokowi /Instagram @jokowi
Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Jokowi /Instagram @jokowi

Bisnis.com, JAKARTA--- Presiden Joko Widodo disebut ingin menampilkan citra Indonesia yang futuristik dalam Dubai Expo di Uni Emirat Arab pada 2020.

Pernyataan itu disampaikan oleh Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dalam konferensi pers seusai rapat terbatas membahas persiapan keikutsertaan Indonesia di Dubai Expo 2020 di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (13/8/2019).

"Ada beberapa hal yang diarahkan Presiden dan Wakil Presiden. Berikan gambaran mengenai Indonesia kini dan mendatang. Jadi harus lebih futuristik. Tanpa kita meninggalkan budaya dan kekayaan budaya kita tapi harus dilihat di dalam perspektif itu. Sekali lagi sama dengan visi misi Presiden (tentang) Indonesia maju," kata Enggar, panggilan akrabnya.

Enggar mengatakan Jokowi mengarahkan supaya pameran yang diikuti oleh Indonesia itu harus baik, representatif dan memberikan citra yang bagus. Jika tidak seperti itu, Indonesia tidak usah ikut.

"Dan diingatkan juga agar kita melakukan kegiatan promosinya bukan hanya di dalam negeri. Jadi road to Dubai itu juga dengan mempublikasikannya di luar negeri sebagai potensi pasar yang diharapkan pengunjung itu akan datang mengunjungi paviliun kita, ada apa paviliun Indonesia itu. Jadi suatu bagian dari kegiatan rangkaian prmosi agar kehadiran kita disana tidak sia-sia," kata Enggar.

Enggar mengatakan Presiden juga mengarahkan supaya penekanan mengenai hal-hal yang disampaikan oleh Indonesia di Dubai Expo 2020 itu bukan hanya soal perdagangan, tapi juga pariwisata dan investasi.

Sementara itu, Jokowi mengingatkan Dubai Expo adalah event ketiga terbesar di dunia setelah Piala Dunia dan Olimpiade serta merupakan ajang penemuan teknologi dan inovasi industri yang diikuti kurang lebih 190 negara.

"Dan, kita harus memanfaatkan peluang ini sebaik-baiknya, baik dalam rangka urusan perdagangan, pariwisata, dan urusan investasi di internasional, khususnya pasar di Timur Tengah," kata mantan pengusaha mebel ini.

Di depan para menteri, Jokowi mengingatkan Indonesia harus berubah dalam keikutsertaan expo atau pameran tersebut. Jokowi menyatakan persiapan harus matang dan detil. Desain venue dan paviliun harus betul-betul menampilkan wajah Indonesia sebagai sebuah negara besar.

"Yang sering saya sampaikan, jangan sampai kita salah pilih lokasi, lokasi di tempat di belakang, malah dekat toilet, misalnya. Kalau seperti itu tidak usah ikut. Malah malu. Kita ingin membangun sebuah trust, membangun sebuah kepercayaan, membangun sebuah imej tapi kita tidak dapat apa-apa," kata mantan Walikota Solo dan Gubernur DKI Jakarta ini.

Di samping itu, Jokowi meminta pemasaran perdagangan, investasi dan pariwisata Indonesia di pameran luar negeri harus betul-betul terintegrasi dan terkonsolidasi antara pemerintah dan swasta.

"Dan, yang saya hitung, misalnya di kementerian, anggaran pameran yang saya hitung di 18 kementerian, semuanya memiliki anggaran pameran. Ini belum termasuk BUMN. Ditambah BUMN, belum tahu berapa BUMN. BUMN punya semuanya. Anggarannya tersebar atau kalau dikumpulkan gedhe. Tapi kelihatan kecil-kecil karena di 18 kementerian," kata Jokowi.

Dengan demikian, Jokowi mengingatkan supaya kementerian dan BUMN jangan jalan sendiri-sendiri. Kalau setiap kementerian berjalan sendiri-sendiri, pameran yang diikuti Indonesia hanya akan terdiri dari satu atau dua stan. Apabila itu terjadi, wajah Indonesia akan "jatuh", bukannya memperbaiki kepercayaan, persepsi atau citra.

"Saya tidak ingin seperti itu terjadi. Oleh sebab itu, persiapan Dubai Expo 2020 betul-betul harus matang, detil, dan kita mulai dari saat ini," kata Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper