Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Korsel Akan Keluarkan Jepang dari Daftar Putih Perdagangan Jalur Cepat

Korea Selatan berencana untuk mengeluarkan Jepang dari daftar putih negara-negara yang mendapat status perdagangan jalur cepat, mulai September mendatang.
Bendera Korea Selatan dan Jepang./Reuters-Toru Hanai
Bendera Korea Selatan dan Jepang./Reuters-Toru Hanai

Bisnis.com, JAKARTA--Korea Selatan berencana untuk mengeluarkan Jepang dari daftar putih negara-negara yang mendapat status perdagangan jalur cepat, mulai September mendatang.

Peraturan perdagangan yang lebih ketat, termasuk potensi proses permohonan izin yang panjang, akan berlaku untuk ekspor Korea Selatan ke Jepang.

Mengutip Reuters, Senin (12/8/2019), Menteri Perindustrian Korea Selatan Sung Yun-mo mengatakan bahwa Jepang akan dimasukkan ke dalam kategori perdagangan yang baru dibuat, yakni negara-negara yang belum menjalankan sistem kontrol ekspor mereka sejalan dengan prinsip-prinsip kontrol ekspor internasional.

Park Tae-sung, seorang pejabat senior Kementerian Perdagangan Korea Selatan, menambahkan bahwa Jepang telah ditunjuk sebagai negara pertama dalam kelompok baru karena praktik perdagangan yang tidak tepat. Namun ia tidak memberikan rincian lebih lanjut terkait pernyataannya tersebut.

Tae-sung mengatakan dia siap untuk berbicara dengan para pejabat Jepang kapan saja Tokyo meminta pertemuan.

Hubungan antara kedua negara memburuk sejak akhir 2018, dipicu oleh sengketa kompensasi atas pekerja paksa di Korea Selatan selama masa pendudukan Jepang pada Perang Dunia II.

Pada Jumat (2/8), Jepang telah lebih dulu mengeluarkan Korea Selatan dari daftar putih negara-negara yang mendapatkan fasilitas kemudahan ekspor.

Hal itu terjadi setelah Jepang memberlakukan pembatasan ekspor yang lebih ketat ke Korea Selatan untuk bahan-bahan pembuat chip smartphone, pada Juli lalu. Adapun bahan pembuat chip tersebut merupakan barang ekspor utama Korea Selatan.

Dalam upaya untuk mengurangi ketergantungannya pada impor Jepang, Korea Selatan pekan lalu mengumumkan rencana untuk berinvestasi sekitar 7,8 triliun won (US$6,48 miliar) dalam penelitian dan pengembangan untuk bahan, suku cadang, dan peralatan lokal selama 7 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper