Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IMF : Yuan Sesuai dengan Fundamental Ekonomi

James Daniel, direktur departemen IMF di China mengatakan bahwa penilaian terhadap kebijakan ekonomi China menemukan nilai tukar yuan pada tahun 2018 "tidak dinilai terlalu tinggi atau pun kurang dihargai."
Uang kertas dolar AS yang menampilkan pendiri negara Amerika Benjamin Franklin dan uang kertas yuan China yang menampilkan mendiang pendiri Republik Rakyat China Mao Zedong terlihat di antara bendera AS dan China dalam gambar ilustrasi yang diambil 20 Mei 2019. /REUTERS - Jason Lee.
Uang kertas dolar AS yang menampilkan pendiri negara Amerika Benjamin Franklin dan uang kertas yuan China yang menampilkan mendiang pendiri Republik Rakyat China Mao Zedong terlihat di antara bendera AS dan China dalam gambar ilustrasi yang diambil 20 Mei 2019. /REUTERS - Jason Lee.

Bisnis.com, JAKARTA - International Monetary Fund menilai pergerakan yuan sesuai fundamental ekonomi meski seorang pejabat IMF mengatakan dana itu mendorong China untuk mengejar nilai tukar yang lebih fleksibel dengan sedikit intervensi.

James Daniel, direktur departemen IMF di China mengatakan bahwa penilaian terhadap kebijakan ekonomi China menemukan nilai tukar yuan pada tahun 2018 "tidak dinilai terlalu tinggi atau pun kurang dihargai."

Pandangan IMF tentang yuan bertentangan dengan pandangan pemegang saham terbesarnya, Amerika Serikat, yang pekan ini menyatakan China sebagai "manipulator mata uang" setelah mengizinkan yuan untuk turun di bawah 7 terhadap dolar.

Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin berusaha untuk melibatkan IMF untuk membantu "memperbaiki" keuntungan perdagangan yang tidak adil dari tindakan mata uang Beijing, tetapi Daniel menolak mengatakan bagaimana IMF menanggapi permintaan tersebut.

"Diskusi kami dengan Departemen Keuangan AS sedang berlangsung tentang berbagai masalah," kata Daniel kepada wartawan pada panggilan konferensi, seperti dikytip dari laman Reuters, Sabtu (10/8/2019).

IMF menjelaskan dalam laporannya bahwa memburuknya ketegangan perdagangan dengan Amerika Serikat dapat membahayakan stabilitas ekonomi dan keuangan China, dan membuat langkah-langkah stimulus fiskal baru sangat diperlukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : M. Richard
Editor : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper