Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Yenny Wahid Minta Kader NU Jaga Marwah, Tak Minta Jabatan Menteri

Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau biasa disapa Yenny Wahid menyebut Nahdlatul Ulama (NU) tidak hanya diwakili PKB. Karena, kata dia, nahdliyin ada di semua partai.
Yenny Wahid: Calon pemimpin perlu miliki kecerdasan kultural/Bisnis-Aziz Rahardyan
Yenny Wahid: Calon pemimpin perlu miliki kecerdasan kultural/Bisnis-Aziz Rahardyan

Bisnis.com, JAKARTA - Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau biasa disapa Yenny Wahid menyebut Nahdlatul Ulama (NU) tidak hanya diwakili PKB. Karena, kata dia, nahdliyin ada di semua partai.

Mereka, menurut Yenny, juga tidak pernah meminta jatah menteri kepada presiden terpilih.

"NU itu tidak hanya diwakili PKB. Kader kami ada di semua partai, tapi kami tidak pernah meminta jabatan," ujar Yenny Wahid di Grand Inna Bali Beach pada Kamis (8/8/2019).

Sebelumnya, Wakil Rais Syuriah PWNU Jawa Timur, K.H. Agoes Ali Masyhuri (Gus Ali) blak-blakan meminta jatah menteri untuk kader di kabinet Jokowi - Ma'ruf selanjutnya.

Sebab, ujar dia, tidak ada dukungan politik yang gratis atas kontribusi tokoh dan nahdliyin dalam kemenangan Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019.

Rais 'Aam PBNU, Miftachul Akhyar juga mengatakan telah menyiapkan kader terbaik untuk diajukan sebagai menteri dalam Kabinet Kerja Joko Widodo periode 2019-2024.

"Kalau siap, sejak dulu siap," kata Miftachul di Jakarta pada Minggu (23/6/2019).

Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Masduki Baidlowi mengatakan, organisasinya memiliki kontribusi yang besar dalam upaya memenangkan Jokowi-Ma'ruf dalam pemilihan presiden.

Karena itu, dia berharap Jokowi-Ma'ruf bisa membalas kontribusi itu dengan mendapuk kader
Nahdlatul Ulama mengisi gerbong pemerintahan.

"Kemarin kan juga sudah memberi kontribusi yang cukup besar, mudah-mudahan ya dibawa oleh Presiden," ujar Masduki pada Selasa (25/6/2019).

Belakangan, para petinggi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bahkan meminta agar jatah Nahdlatul Ulama dan PKB dibedakan. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengatakan sedang mengupayakan agar jatah PKB dan NU dipisahkan.

"Kami usahakan," ujar Cak Imin di kediaman Wapres terpilih Ma'ruf Amin di Jalan Situbondo Nomor 12, Jakarta pada Jumat (5/7/2019).

Menurut Yenny Wahid, Nahdlatul Ulama tidak dalam posisi meminta-minta jabatan. Ia meminta kader menjaga marwah lembaga. 

"NU itu usianya lebih tua dari republik ini. Jadi kami tetap akan menjalankan fungsi untuk menyuarakan kepentingan masyarakat, untuk mendorong pemerintah agar tercapai kesejahteraan," kata putri presiden keempat Abdurahman Wahid alias Gus Dur ini.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.Co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper