Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Polri Tetap Amankan Proyek Transpapua

Polri memastikan tidak akan menarik personel yang tengah mengamankan proyek pembangunan Transpapua dari ancaman Organisasi Papua Merdeka.
Dokumentasi anggota TNI korban penembakan kelompok kriminal separatis bersenjata, di Mapenduma, Kabupaten Nduga, Pratu Laode Madjid dievakuasi ke RSUD Mimika./Antara
Dokumentasi anggota TNI korban penembakan kelompok kriminal separatis bersenjata, di Mapenduma, Kabupaten Nduga, Pratu Laode Madjid dievakuasi ke RSUD Mimika./Antara

Bisnis.com, JAKARTA--Polri memastikan tidak akan menarik personelnya yang tengah mengamankan proyek pembangunan Transpapua dari ancaman Organisasi Papua Merdeka.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol. Dedi Prasetyo mengungkapkan keberadaan anggota Polri bahkan TNI akan tetap dipertahankan di wilayah Nduga, Papua, kendati ada permintaan dari Bupati Nduga Papua Yairus Gwijangge untuk menarik mundur seluruh personel TNI-Polri.

"Kami tidak akan mengurangi keberadaan TNI-Polri, justru akan tetap dipertahankan dalam rangka menjamin keamanan di Nduga, agar proses pembangunan Transpapua terus berjalan," tutur Dedi, Rabu (7/8/2019).

Dedi menjelaskan alasan Bupati Nduga Yairus meminta agar personel TNI-Polri ditarik mundur tidak memiliki landasan yang jelas. Dedi menjamin bahwa personel Polri tetap ditempatkan di Nduga, Papua, untuk menjamin keamanan warga sekitar termasuk proyek pembangunan Transpapua dari ancaman OPM.

"Pernyataan itu tidak mendasar. Seharusnya kan dia [Bupati Nduga] mendukung keberadaan TNI-Polri di sana dan bersinergi," kata Dedi.

Seperti diketahui, dalam pertemuan dengan Ketua DPR Bambang Soesetyo, Bupati Nduga Yairus Gwijangge menyampaikan permintaan penarikan anggota TNI dan Polri dari Nduga.

Disebutkan Yairus bahwa keberadaan anggota TNI dan Polri justru membuat masyarakat Nduga ketakutan, lantaran masih trauma atas peristiwa Mapenduma 1996.

Saat ini masih ada sekitar 5.000 penduduk di Nduga yang mengungsi sebagai buntut dari konflik antara gerakan Organisasi Papua Merdeka dengan anggota TNI dan Polri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper