Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BMKG Tegaskan Listrik Padam Tidak Terkait Gempa Banten

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika membantah beredarnya kabar bahwa padamnya listrik yang terjadi di sebagian besar besar wilayah pulau Jawa pada 4 Agustus 2019 disebabkan oleh gempa bumi Banten berkekuatan magnitudo 6,9.
Teknisi Unit Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) PLN melakukan perawatan pada trafo di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (9/7/2019)./Bisnis-Rachman
Teknisi Unit Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) PLN melakukan perawatan pada trafo di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (9/7/2019)./Bisnis-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika membantah beredarnya kabar bahwa padamnya listrik yang terjadi di sebagian besar besar wilayah pulau Jawa pada 4 Agustus 2019 disebabkan oleh gempa bumi Banten berkekuatan magnitudo 6,9.

Deputi Bidang Geofisika BMKG Dr. Muhammad Sadly  M.Eng. menegaskan bahwa gangguan listrik tidam berkaitan dengan terjadinya gempa besar tersebut.

Berikut penjelasan resmi mereka terkait bantahan tersebut : 

1. Padamnya listrik yang terjadi tidak ada kaitannya dengan peristiwa gempa bumi Banten M 6,9. Jika kita memperhatikan waktu terjadinya gempa Banten pada hari Jumat 2 Agustus 2019 pukul 19. 03 WIB dan pemadaman listrik terjadi pada hari Minggu 4 Agustus 2019 pukul 11.45 WIB maka rentang waktu kedua kejadian tersebut terpaut waktu yang cukup lama. Jika padamnya listrik akibat gempa maka seharusnya listrik padam sejak Jumat malam setelah pukul 19.03 WIB.

2. Jika memperhatikan peta tingkat guncangan gempa bumi (shake map) gempa Banten maka dampak guncangan terbesar terjadi di wilayah Banten, Jawa Barat dan DKI Jakarta dalam skala intensitas III-IV MMI artinya getaran gempa dirasakan nyata di dalam rumah, seakan-akan ada truk berlalu, hingga jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.

Dampak gempa semacam ini belum mampu menimbulkan kerusakan pada struktur bangunan yang kuat. Apalagi jarak antara episenter dan lokasi PLTU Suralaya sejauh 211 kilometer sehingga percepatan getaran tanah di Suralaya nilainya sangat kecil dan tidak memungkinkan terjadinya kerusakan.

3. Menurut press rilis resmi PT. PLN Persero, padamnya listrik di wilayah Jakarta disebabkan oleh ganguan pada gas turbin 1 sampai 6 di Suralaya. Selain itu gangguan juga terjadi di pembangkit listrik tenaga gas turbin Cilegon.

Gangguan ini menyebabkan aliran listrik di Jabodetabek mengalami pemadaman. Terkait pemadaman listrik lainnya termasuk Jawa Barat karena gangguan transmisi sutet 500 kV. Berdasarkan pres rilis ini menunjukkan bahwa padamnya listrik massal di beberapa daerah tidak diakibatkan oleh peristiwa gempa bumi.

Demikian tanggapan ini kami sampaikan, terimakasih atas perhatiannya dan mohon maklum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper