Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mulai Hari Ini, Pengunjuk Rasa di Hong Kong Akan Gelar Mogok Massal

Para pengunjuk rasa pro-demokrasi Hong Kong akan meningkatkan tekanan kepada para pemimpin pro-Beijing dengan melakukan pemogokan massal mulai hari ini, Senin (5/8/2019) dalam upaya untuk mendapatkan dukungan publik untuk gerakan mereka setelah beberapa pekan melakukan aksi.
Petugas kepolisian maju ke arah demonstran RUU anti ekstradisi saat demonstrasi di Hong Kong, Cina, 4 Agustus 2019./Reuters
Petugas kepolisian maju ke arah demonstran RUU anti ekstradisi saat demonstrasi di Hong Kong, Cina, 4 Agustus 2019./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Para pengunjuk rasa pro-demokrasi Hong Kong akan meningkatkan tekanan kepada para pemimpin pro-Beijing dengan melakukan pemogokan massal mulai hari ini, Senin (5/8/2019) dalam upaya untuk mendapatkan dukungan publik untuk gerakan mereka setelah beberapa pekan melakukan aksi.

Pemogokan yang meluas akan menjadi pemandangan yang langka terjadi di pusat keuangan tersebut karena selama ini serikat pekerja secara tradisional tidak banyak terpengaruh.

Gerakan tersebut bereksperimen dengan teknik pembangkangan sipil yang lebih bervariasi setelah demonstrasi besar-besaran gagal untuk menekan Beijing.

Kota semi-otonomi China tersebut telah mengalami aksi portes selama dua bulan yang diwarnai bentrokan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Hal itu dipicu oleh penolakan terhadap undang-undang ekstradisi. Akan tetapi, gerakan itu dengan cepat berkembang menjadi gerakan yang lebih luas untuk reformasi demokrasi.

Pihak berwenang di Hong Kong dan Beijing telah mengisyaratkan sikap keras.

Mulai Hari Ini, Pengunjuk Rasa di Hong Kong Akan Gelar Mogok Massal

Pihak militer China menyatakan siap untuk memadamkan kerusuhan "yang tak tertahankan" jika diminta dan puluhan pemrotes telah dijadikan tersangka pelaku kerusuhan.

Gerakan protes yang sebagian besar tanpa pemimpin itu menggunakan aplikasi media sosial untuk berkoordinasi. Aksi mogok tampaknya mendapatkan daya tarik lebih dari panggilan mogok sebelumnya dalam beberapa minggu terakhir.

Pada konferensi pers pada hari Sabtu banyak dari mereka yang menyembunyikan identitas mereka di balik topeng. Mereka mengatakan sekitar 14.000 orang dari lebih dari 20 wilayah telah berkomitmen untuk melakukan aksi pembangkangan sipil.

Kepala eksekutif Hong Kong, Carrie Lam telah membuat beberapa konsesi selain menyetujui untuk menunda RUU ekstradisi. Dia juga menghindar dari penampilan publik seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Senin (5/8/2019) .

Akan tetapi para pengunjuk rasa menuntut pengunduran dirinya, penyelidikan independen terhadap taktik polisi, amnesti bagi mereka yang ditangkap serta pemulihan hak untuk memilih para pemimpin mereka.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper