Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Total 6 Bom Meledak di Bangkok, Korban Bertambah

Jumlah korban ledakan bom di Bangkok, Thailand, pada hari ini (Jumat, 2/8/2019) bertambah.
Petugas kepolisian memeriksa lokasi ledakan di Bangkok, Thailand, pada Jumat (2/8/2019)./Reuters-Soe Zeya Tun
Petugas kepolisian memeriksa lokasi ledakan di Bangkok, Thailand, pada Jumat (2/8/2019)./Reuters-Soe Zeya Tun

Bisnis.com, JAKARTA – Jumlah korban ledakan bom di Bangkok, Thailand, pada hari ini (Jumat, 2/8/2019) bertambah.

Empat orang dilaporkan terluka setelah enam bom kecil meledak di tiga lokasi di Bangkok sekaligus mengguncang ibu kota Thailand ini tepat saat tengah menjadi tuan rumah pertemuan menteri luar negeri Asean. Pertemuan ini juga dihadiri para diplomat senior dari Amerika Serikat (AS) dan China.

Ledakan-ledakan kecil pertama terdengar sebelum jam 9 pagi waktu setempat di dua lokasi di pusat Bangkok. Ledakan selanjutnya menghantam kompleks pemerintah yang menampung beberapa kementerian di utara kota Bangkok.

Menurut data Erawan Medical Center, empat orang terluka akibat insiden ini. Luka-luka yang dialami mereka digambarkan tidak serius dan keempatnya kini tengah dirawat di rumah sakit.

Tiga dari korban luka adalah wanita yang tengah membersihkan jalan ketika sebuah bom meledak, seperti dilansir dari Channel News Asia.

Satu korban lainnya terdampak di dekat gedung King Power Mahanakhon, salah satu gedung tertinggi di Bangkok.

The Bangkok Post melaporkan bahwa kaca di stasiun Skytrain BTS Chong Nonsi di pusat Bangkok hancur berkeping-keping karena ledakan keras. Setidaknya dua pintu keluar di stasiun itu ditutup.

Kepada Reuters, Kolonel Polisi Kamtorn Uicharoen menuturkan ada total enam bom yang meledak, sedangkan satu bom ditemukan sebelum meledak. Bom berukuran kecil, populer dengan nama ‘ping pong bomb’, itu berukuran seperti bola tenis.

“Bom-bom itu adalah alat peledak dengan improvisasi yang dipicu oleh penghitung waktu,” jelasnya.

Tampaknya bom-bom tersebut merupakan serangan simbolis yang ditujukan untuk mempermalukan pemerintah selama berlangsungnya pertemuan Asean itu. Namun mereka tidak dirancang untuk menyebabkan korban massal.

Sejauh ini, belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas insiden ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper