Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jerman Tolak Gabung Koalisi Militer Selat Hormuz, AS Berang

Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengatakan, Jerman ingin menghindari eskalasi ketegangan lebih lanjut di wilayah tersebut.
Kapal tanker melintasi Selat Hormuz di antara Iran dan Uni Emirat Arab./Selat Hormuz/Reuters-Hamad I. Mohammed
Kapal tanker melintasi Selat Hormuz di antara Iran dan Uni Emirat Arab./Selat Hormuz/Reuters-Hamad I. Mohammed

Bisnis.com, JAKARTA -- Jerman menolak ajakan Amerika Serikat (AS) untuk membentuk koalisi militer guna menjaga perairan Selat Hormuz.

Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengatakan, Jerman ingin menghindari eskalasi ketegangan lebih lanjut di wilayah tersebut.

"Jerman tidak akan mengambil bagian dalam misi laut yang disajikan dan direncanakan oleh Amerika Serikat," kata Maas, dikutip dari Reuters, Kamis (1/8/2019).

Menanggapi pernyataan tersebut, Duta Besar AS untuk Jerman Richard Grenell memberikan kritik pedas terhadap pemerintahan Kanselir Jerman Angela Merkel.

Grenell mengatakan bahwa Jerman sebagai negara yang memiliki kekuatan ekonomi terbesar di Eropa harus memikul lebih banyak tanggung jawab global.

"Jerman adalah kekuatan ekonomi terbesar di Eropa. Keberhasilan ini membawa tanggung jawab global," kata Grenell.

Dia mengatakan, AS telah berusaha mendapatkan dukungan dari Jerman selama berminggu-minggu untuk misi militer di Selat Hormuz. Namun ketika Menteri Pertahanan Jerman mengatakan tengah meninjau permintaan tersebut, Menteri Luar Negeri Jerman dengan tegas menolaknya.

"Amerika telah berkorban banyak untuk membantu Jerman tetap menjadi bagian dari Barat," kata Grenell.

Sejak adanya insiden serangan kapal tanker minyak di Selat Hormuz pada Mei dan Juni lalu, AS gencar mengajak sekutu-sekutunya untuk membentuk koalisi militer guna menjaga perairan strategis di Iran.

Jenderal Angkatan Laut AS Joseph Dunford mengatakan dalam koalisi tersebut, AS akan menyediakan kapal komando dan memimpin upaya pengawasan. Sedangkan sekutu nantinya berpatroli di perairan dekat kapal-kapal komando AS dan mengawal kapal-kapal komersial dengan bendera negara mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper