Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ungkap Kasus Novel Baswedan, Tim Teknis Polri Akan Lakukan Ini

Polri mengungkapkan Tim Teknis untuk Novel Baswedan memiliki strategi khusus untuk menangkap para pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK tersebut 2 tahun lalu.
Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan memberikan keterangan pers di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (26/4/2019)./ANTARA-Yulius Satria Wijaya
Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan memberikan keterangan pers di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (26/4/2019)./ANTARA-Yulius Satria Wijaya

Bisnis.com, JAKARTA--Polri mengungkapkan Tim Teknis untuk Novel Baswedan memiliki strategi khusus untuk menangkap para pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK tersebut 2 tahun lalu.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol. Dedi Prasetyo menjelaskan setelah mulai bekerja, Tim Teknis yang dipimpin Komjen Pol Idham Aziz selaku Kabareskrim akan olah TKP penyiraman air keras.

"Melalui teknologi canggih, pengolahan TKP bisa jadi lebih baik. Pembuktian ilmiahnya itu bisa mencapai sekitar 60% lah," tutur Dedi, Rabu (31/7/2019).

Setelah melakukan olah TKP, menurut Dedi, 70 saksi yang telah diperiksa Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) dan Tim Polda Metro Jaya kembali dipanggil dan diperiksa ulang agar informasi ihwal penyiraman air keras tersebut bisa mengerucut ke pelaku.

Kemudian, Tim Teknis yang berisi 90 anggota Polri tersebut juga akan mencari rekaman CCTV yang ada di sekitar lokasi penyiraman air keras untuk mendapatkan wajah pelaku. Kemudian Tim Inafis yang tergabung dengan Tim Teknis akan membuat sketsa wajah pelaku.

"Nanti kami akan telusuri wajah pelaku itu melalui database Dukcapil agar identitas pelaku bisa semakin jelas dan mudah menangkapnya," kata Dedi.

Dedi menuturkan Tim Teknis akan bekerja selama enam bulan ke depan, sesuai perintah Kapolri Jenderal Pol Muhammad Tito Karnavian.

Namun, menurutnya, waktu enam bulan tersebut tidak akan menjadi acuan bagi Tim Teknis, jika bisa bekerja lebih cepat, maka akan semakin baik.

"Pertimbangan durasi waktu memang begitu, kalau nanti kurang akan diperpanjang lagi," ujar Dedi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper