Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengunjuk Rasa Hong Kong Mulai Ganggu Jalur Kereta MTR

Pengunjuk rasa mengganggu layanan jalur kereta Mass Transit Railway (MTR) Hong Kong pada pagi ini sebagai bagian dari upaya pembangkangan sipil dalam krisis yang sedang berlangsung di wilayah pusat perdagangan tersebut.
Pengunjuk rasa memenuhi kawasan Yuen Long di Hong Kong, China, Sabtu (27/7/2019)./Reuters-Tyrone Siu
Pengunjuk rasa memenuhi kawasan Yuen Long di Hong Kong, China, Sabtu (27/7/2019)./Reuters-Tyrone Siu

Bisnis.com, JAKARTA - Pengunjuk rasa mengganggu layanan jalur kereta Mass Transit Railway (MTR) Hong Kong pada pagi ini sebagai bagian dari upaya pembangkangan sipil dalam krisis yang sedang berlangsung di wilayah pusat perdagangan tersebut.

Layanan MTR ditangguhkan di sepanjang jalur Kwun Tong ketika pengunjuk rasa berkumpul di stasiun Tiu Keng Leng dalam upaya mereka untuk melumpuhkan jaringan transportasi kota seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Selasa (30/7/2019).

Para pengunjuk rasa di stasiun itu memasang selebaran dan menghalangi pintu kereta. Beberapa penumpang kereta komuter yang marah juga ribut dengan para demonstran.

Menurut sebuah akun layanan MTR di Twitter disebutkan bahwa  ada keterlambatan parah di jalur Island Line karena penumpang "mengganggu".

Sebelumnya dilaporkan bahwa layanan kereta api antara stasiun Tiu Keng Leng dan Kwun Tong ditangguhkan karena ada gangguan.

Pada pukul 08:36 pagi waktu setempat layanan kereta api masih berjalan lancar antara stasiun Whampoa dan Kwun Tong dengan interval empat menit.

Aksi protes itu muncul setelah Beijing mengecam "insiden mengerikan" selama bentrokan akhir pekan lalu.

Aksi kekerasan telah menyebabkan kerusakan serius pada citra internasional kota itu, aturan hukum, ketertiban umum, ekonomi dan kehidupan penduduk, menurut pemerintah China.

Para pejabat China menegaskan dukungannya bagi pemimpin Hong Kong, Carrie Lam dan polisi kota. Mereka menyerukan kepada warga Hong Kong untuk menentang tindak kekerasan.

Hampir 50 orang ditangkap di Hong Kong setelah aksi protes pada Minggu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper