Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Huawei Diduga Diam-diam Bantu Korut Bangun Jaringan Nirkabel

Huawei Technologies Co Ltd secara diam-diam membantu Korea Utara membangun dan memelihara jaringan nirkabel komersialnya, seperti dilaporkan Washington Post yang dikutip dari Reuters, Selasa (23/7/2019).
Presiden China Xi Jinping (kiri) dan pendiri Huawei Ren Zhengfei berbincang-bincang ketika Xi mengunjungi kantor Huawei di London, Inggris pada Rabu (21/10/2015)./Reuters-Matthew Lloyd
Presiden China Xi Jinping (kiri) dan pendiri Huawei Ren Zhengfei berbincang-bincang ketika Xi mengunjungi kantor Huawei di London, Inggris pada Rabu (21/10/2015)./Reuters-Matthew Lloyd

Bisnis.com, JAKARTA - Huawei Technologies Co Ltd secara diam-diam membantu Korea Utara membangun dan memelihara jaringan nirkabel komersialnya, seperti dilaporkan Washington Post yang dikutip dari Reuters, Selasa (23/7/2019).

Dari sumber dan dokumen internal yang diperoleh Washington Post, raksasa telekomunikasi China itu diketahui bermitra dengan BUMN China, Panda International Information Technology Co Ltd., pada sejumlah proyek di Korea Utara selama setidaknya 8 tahun.

Sumber yang mengetahui tentang masalah ini mengonfirmasi bahwa Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) telah menyelidiki Huawei sejak 2016 dan sedang meninjau apakah perusahaan tersebut melanggar aturan kontrol ekspor terkait dengan sanksi terhadap Korea Utara.

Peninjauan akan memastikan apakah Huawei yang menggunakan teknologi AS, melanggar sanksi ekspor ke Korea Utara.

Dalam sebuah pernyataan kepada Washington Post, Huawei menyatakan bahwa pihaknya tidak melakukan bisnis di Korea Utara. Sedangkan Panda International Information Technology belum bisa dimintai komentar.

Laporan Washington Post menyebutkan bahwa Huawei dan Panda telah mengosongkan kantor mereka di Pyongyang, Korea Utara pada paruh pertama 2016.

Sementara itu, menurut laporan Reuters, Presiden AS Donald Trump mengatakan akan mencari tahu apakah dugaan hubungan Huawei dengan Korea Utara tersebut benar adanya.

Adapun Amerika Serikat memasukkan Huawei ke daftar hitam pada Mei lalu dengan alasan masalah keamanan nasional. Langkah ini melarang perusahaan AS untuk menjual sebagian besar komponen dan komponen AS ke Huawei tanpa lisensi khusus, tetapi Presiden Donald Trump mengatakan bulan lalu perusahaan-perusahaan Amerika dapat melanjutkan penjualan dalam upaya untuk memulai kembali perundingan perdagangan dengan Beijing.

Huawei menyatakan tidak memiliki entitas bisnis di Korea Utara. Huawei sepenuhnya berkomitmen untuk patuh terhadap hukum dan aturan di masing-masing negara tempat Huawei berbisnis, termasuk pembatasan ekspor dan aturan sanksi yang dikeluarkan PBB, Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper