Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi : BMKG Lakukan Lompatan yang Sangat Baik

Presiden Joko Widodo mengapresiasi kinerja Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika yang mampu memberikan informasi akurat dan responsif kepada masyarakat terkait bencana gempa di Indonesia.
Presiden Joko Widodo saat menyampaikan kata sambutan pada acara Penyerahan Sertifikat Tanah Untuk Rakyat di kawasan Marunda, Jakarta Utara, Rabu (17/10/2018)./ANTARA-Dhemas Reviyanto
Presiden Joko Widodo saat menyampaikan kata sambutan pada acara Penyerahan Sertifikat Tanah Untuk Rakyat di kawasan Marunda, Jakarta Utara, Rabu (17/10/2018)./ANTARA-Dhemas Reviyanto

Bisnis.com, JAKARTA—Presiden Joko Widodo mengapresiasi kinerja Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika yang mampu memberikan informasi akurat dan responsif kepada masyarakat terkait bencana gempa di Indonesia.

Presiden Jokowi mengungkapkan Indonesia merupakan negara rawan bencana sehingga dibutuhkan pemahaman dan kesadaran masyarakat untuk mengurangi risiko yang terjadi.

Jokowi juga menyinggung posisi Indonesia yang berada di ring of fire alias dikeliling gunung berapi. Bencana lainnya misalnya banjir, longsor, diakuinya juga selalu terjadi tiap tahun.

“Risiko-risiko yang kita miliki ini bisa diminimalkan, dikurangi apabila ada peringatan-peringatan dini terhadap daerah-daerah yang rawan bencana, dan saya melihat sekarang kalau ada gempa, misalnya, 5,5 SR atau di atasnya, langsung di TV keluar ada tidaknya potensi tsunami. Yang dulu-dulu gak pernah. Saya kira ini kemajuan, lompatan yang sangat baik dari BMKG,” kata Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Nasional BMKG 2019 di Istana Negara, Selasa (23/7/2019).

Sementara itu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan pihaknya sudah mengembangkan sejumlah sistem mulai dari pemantau cuaca hingga pemberian informasi lebih dini terkait kegempaan dengan menggunakan analisis big data.

Sebagai contoh, Dwikorita menyebut BMKG tengah mengembangkan aplikasi yang mampu menjalankan proyeksi iklim dengan resolusi tinggi untuk 100 tahun ke depan secara lebih efisien dengan dukungan high performance computing dan big data analytics.

Dwikorita mengemukakan hingga saat ini aplikasi proyeksi tersebut masih membutuhkan waktu komputasi selama 11 bulan hanya untuk menjalankan satu skenario simulasi untuk jangka 16 tahun mendatang.

“Contoh platform sudah berjalan dan dapat dikembangkan lanjut adalah sistem paling pertama yang dibangun antara BMKG dengan Kementerian Pertanian, serta aplikasi untuk monitoring dan peringatan dini multibahaya hidrometeorologi gempa bumi dan tsunami,” tambah Dwi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper