Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kapal Inggris Disita Iran, May Lakukan Pertemuan Darurat

Perdana Menteri Theresa May akan mengadakan pertemuan darurat pada hari ini, Senin (22/7/2019), untuk membahas tindakan Iran yang melakukan penyitaan atas kapal tanker minyak berbendera Inggris di Teluk.
Perdana Menteri Inggris Theresa May tiba untuk mengadakan konferensi pers setelah pertemuan para pemimpin Uni Eropa yang luar biasa untuk membahas Brexit, di Brussels, Belgia 11 April 2019/Reuters
Perdana Menteri Inggris Theresa May tiba untuk mengadakan konferensi pers setelah pertemuan para pemimpin Uni Eropa yang luar biasa untuk membahas Brexit, di Brussels, Belgia 11 April 2019/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Theresa May akan mengadakan pertemuan darurat pada hari ini,  Senin (22/7/2019), untuk membahas tindakan Iran yang melakukan penyitaan atas kapal tanker minyak berbendera Inggris di Teluk.

Dalam salah satu tindakan penting terakhirnya sebagai perdana menteri sebelum mengundurkan diri pada Rabu, May akan memimpin rapat komite darurat COBR Inggris sekitar pukul 10.30 pagi waktu setempat, menurut kantor perdana menteri seperti dikutip ChannelNwsAsia.com, Senin (22/7/2019).

"Selain menerima informasi terbaru dari para menteri dan pejabat, pertemuan COBR akan membahas keamanan pengiriman bahan bakar di Teluk Persia," kata seorang juru bicara dalam sebuah pernyataan singkat.

Pertemuan itu akan menjadi pertemuan komite darurat ketiga Inggris sejak Iran menahan kapal tanker Stena Impero pada Jumat.

London menyatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa Iran melakukan tindakan ilegal yang dilakukan di perairan Oman.

Pertemuan kabinet di Ruang Briefing Kantor (COBR) biasanya mempertemukan para menteri, kepala keamanan, intelijen dan militer di sebuah fasilitas yang aman di London.

Inggris yang memiliki kapal fregat HMS Montrose di Teluk telah meminta semua kapal berbendera Inggris untuk menghindari selat Chormepoint Hormuz sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Dalam suratnya kepada Dewan Keamanan PBB, Inggris mengatakan bahwa Iran telah mengklaim bahwa Stena Impero milik Swedia yang mencoba memasuki selat tersebut dengan mematikan transpondernya. 

"Ini bukan masalahnya," menurut surat itu.

Pejabat Iran juga mengklaim bahwa kapal tanker itu ditahan karena tabrakan dengan kapal nelayan Iran, menurut surat tersebut yang menambahkan: "Tidak ada bukti tentang hal itu.

"Bahkan jika itu terjadi dan lokasi kapal ada di perairan teritorial Oman maka berarti Iran tidak diizinkan untuk mencegat Stena Impero."

Menteri Pertahanan Junior Tobias Ellwood mengatakan hari Minggu (21/7/2019) bahwa Inggris sedang mempertimbangkan beberapa opsi.

Ketika ditanya apakah Inggris akan memberlakukan sanksi baru atau membekukan aset Iran, Menteri Keuangan Philip Hammond mengatakan kepada televisi BBC: "Kami telah menyiapkan sanksi yang luas terhadap Iran, terutama sanksi keuangan. 

Dia mengatakan belum jelas tindakan langsung yang akan dilakukan, tapi tentu saja Inggris terbuka semua opsi, katanya. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper