Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Akan Jatuhkan Sanksi untuk Perusahaan AS yang Jual Senjata ke Taiwan

Pemerintah dan perusahaan China akan memutuskan hubungan bisnis dengan perusahaan AS yang menjual senjata ke Taiwan, menurut Kementerian Luar (Kemenlu) China.
Bendera China di luar gedung People's Bankf of China./Reuters
Bendera China di luar gedung People's Bankf of China./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah dan perusahaan China akan memutuskan hubungan bisnis dengan perusahaan AS yang menjual senjata ke Taiwan, menurut Kementerian Luar (Kemenlu) China.

Akan tetapi pihak Kemenlu China tidak memerinci sanksi yang dinilai akan memperburuk hubungan yang selama ini sudah renggang dengan Washington.

China mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan tidak pernah meninggalkan penggunaan kekuatan untuk menguasainya di bawah kendali Beijing.

Pada Minggu (14/7/2019), Pentagon mengatakan Kemenlu telah menyetujui penjualan senjata yang diminta oleh Taiwan, termasuk 108 tank Abrams dan 250 rudal Stinger yang diproduksi oleh Raytheon (RTN.N). Kesepakatan penjualan senjata terbaru AS-Taiwan mencapai nilai US$2,2 miliar.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang mengatakan penjualan senjata merupakan pelanggaran hukum internasional dan merusak kedaulatan dan keamanan nasional China.

"Pemerintah dan perusahaan-perusahaan China tidak akan bekerja sama atau memiliki kontak komersial dengan perusahaan-perusahaan AS ini," katanya dalam jumpa pers harian seperti dikutip Reuters, Selasa (16/7/2019).

Pada Minggu (14/7/2019), harian People's Daily memposting sebuah artikel di akun WeChat-nya yang mengidentifikasi perusahaan-perusahaan AS yang mungkin rentan terhadap sanksi.

Perusahaan itu termasuk Honeywell International Inc (HON.N), yang membuat mesin untuk tank Abrams, dan pembuat jet pribadi Gulfstream Aerospace, yang dimiliki oleh General Dynamics. China adalah pasar penting bagi Honeywell dan Gulfstream.

Akan tetapi perusahaan tersebut tidak menanggapi permintaan komentar. Hubungan antara China dan Amerika Serikat sudah tegang karena perang dagang yang membuat mereka saling memungut bea impor.

Kali ini bukan pertama kalinya China mengatakan akan memberikan sanksi kepada perusahaan AS yang menjual senjata ke Taiwan.

China telah mengumumkan langkah-langkah seperti itu setidaknya dua kali sebelumnya pada 2010 dan 2015. Hanya saja tidak jelas apakah sanksi itu pernah dijatuhkan. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper