Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah wilayah di Maluku Utara dan Sulawesi Utara hingga kini berstatus waspada pasca gempa berkekuatan 7,1 skala Richter (SR) pada Minggu (7/7/2019) malam.
Berdasarkan data yang dirilis Direktorat Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut sejumlah daerah berpotensi tsunami berdasarkan permodelannya.
Daerah tersebut mencakup Minahasa Utara bagian selatan, Minahasa Selatan bagian selatan, dan Bolaang Mongondow bagian selatan. Ketiga daerah itu berada di Sulawesi Utara. Adapun Kota Bitung di Sulawesi Utara berstatus Siaga.
Sementara itu, Halmahera, Kota Tertate dan Kota Tidore di Maluku Utara juga masuk dalam daftar status waspada berpotensi tsunami.
Berdasarkan arahan dan status peringatan tersebut, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan beberapa penjelasan sebagai upaya yang harus dilakukan pemerintah setempat.
Bagi daerah yang berstatus Siaga, pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota di wilayah tersebut harus segera mengarahkan masyarakat untuk melakukan evakuasi. Sementara bagi wilayah berstatus waspada, pemerintah harus menjauhi pantai dan tepian sungai.
Akibat gempa tersebut, warga di sejumlah wilayah dilaporkan mulai mencari wilayah aman tsunami. Kendati demikian, belum terdapat laporan adanya korban jiwa maupun kerusakan yang terjadi akibat gempa.
Gempa berkekuatan 7,1 SR mengguncang Ternate, Maluku Utara, Minggu (7/7/2019) malam. BMKG menyebut gempa ini berpotensi tsunami.
Gempa tersebut terjadi pada pukul 22.08 WIB di 133 kilometer barat daya Ternate, Maluku Utara. Adapun titik koordinat gempa berada pada lokasi 0.54 lintang utara dan 126.19 bujur timur.
"Kedalaman [gempa pada] 36 kilometer, potensi tsunami untuk diteruskan kepada masyarakat," tulis BMKG.