Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Siap-siap, Pemerintah Buka Pendaftaran 100.000 CPNS Mulai Oktober 2019

Indonesia kekurangan tenaga kesehatan seperti bidan, perawat, dokter, terutama untuk mengisi posisi di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin (tengah) didampingi Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian PANRB Setiawan Wangsaatmaja (kiri) dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Bima Haria Wibisana (kanan) mengikuti rapat kerja dengan Komisi II DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (22/1/2019)./ANTARA-Dhemas Reviyanto
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin (tengah) didampingi Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian PANRB Setiawan Wangsaatmaja (kiri) dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Bima Haria Wibisana (kanan) mengikuti rapat kerja dengan Komisi II DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (22/1/2019)./ANTARA-Dhemas Reviyanto

Kabar24.com, JAKARTA — Pemerintah akan membuka pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dengan 100.000 posisi pada Oktober 2019.

Pernyataan itu disampaikan oleh Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Syafruddin seusai bertemu Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko bertemu di Gedung Bina Graha, Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (2/7/2019) pagi.

Syafruddin mengatakan sistem pendaftaran CPNS akan dibuat sedinamis mungkin.

"Sebagus mungkin untuk kepentingan, paling tidak dua kepentingan, bagaimana kualitas SDM (sumber daya manusia) bisa direkrut, dan tidak menafikkan kepentingan-kepentingan individu-individu generasi muda yang akan mengabdi pada negara. Kita akan perbaiki," katanya.

Mantan Wakil Kepala Polri ini mengatakan posisi CPNS itu akan paling banyak untuk tenaga pendidikan dan tenaga kesehatan. Syafurddin mengatakan Indonesia kekurangan tenaga kesehatan seperti bidan, perawat, dokter, terutama untuk mengisi posisi di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).

"Tetep itu [tenaga pendidikan dan kesehatan] yang menjadi tetap banyak. Kemudian kebutuhan-kebutuhan di bidang infrastruktur, juga kepentingan-kepentingan yang lebih menjurus pada skill. Tenaga administratif akan kita kurangi," kata Syafruddin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper