Bisnis.com, JAKARTA – Presiden China Xi Jinping melayangkan kecaman terhadap segala bentuk proteksionisme dan praktik intimidasi, sehari menjelang pertemuannya dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Xi Jinping diungkapkan menyatakan hal tersebut dalam sebuah pertemuan dengan para pemimpin Afrika di Osaka, Jepang, pada pagi ini (Jumat, 28/9/2019) waktu setempat.
“Setiap upaya untuk mengutamakan kepentingan diri sendiri dan melemahkan kepentingan pihak lain tidak akan diterima dengan baik,” tegas Xi, seperti dituturkan Direktur Jenderal untuk Hubungan Afrika Kementerian Luar Negeri China Dai Bing, dikutip dari Bloomberg.
Xi mengutarakan hal senada dalam pertemuan berbeda dengan para pemimpin negara-negara yang tergabung dalam BRIC (Brasil, India, Rusia, dan China) di sela-sela KTT G20.
Menurutnya, beberapa negara maju mengambil langkah proteksionis yang mengarah pada konflik perdagangan dan blokade ekonomi. Hal ini disebutnya sebagai risiko terbesar dari peningkatan ketidakstabilan ekonomi global.
“Semua ini menghancurkan tatanan perdagangan global. Ini juga berdampak pada kepentingan bersama negara-negara kita, membayangi perdamaian dan stabilitas di seluruh dunia,” ujar Xi, seperti dilansir Reuters.
Dalam keadaan seperti itu, tambahnya, negara-negara BRIC harus meningkatkan ketangguhan dan kemampuan untuk mengatasi risiko-risiko eksternal.
Komentar Xi itu dilayangkan sehari sebelum ia bertemu dengan Trump sebagai upaya untuk menyelesaikan perang dagang antara kedua belah pihak, serta perselisihan besar lainnya seperti Huawei dan Laut China Selatan.
Menurut Juru Bicara Gedung Putih Hogan Gidley, Trump dijadwalkan akan bertemu dengan Xi Jinping pada Sabtu (29/6/2019) pukul 11.30 pagi waktu Osaka.
Pertemuan Trump dan Xi Jinping merupakan titik balik penting bagi pembicaraan perdagangan AS dengan China yang berulang kali tampak kusut.
Perundingan antara kedua belah pihak terakhir menemui jalan buntu pada Mei setelah AS menuding Beijing mengingkari ketentuan-ketentuan kesepakatan yang ditetapkan sebelumnya.
Pada Rabu (26/6/2019), Trump mengancam akan mengenakan tarif tambahan dengan besaran yang substansial terhadap barang-barang asal China jika kedua negara tidak mencapai progres kesepakatan perdagangan dalam pertemuan nanti.
Perang dagang antara dua negara berekonomi terbesar dunia itu pun tak luput dari fokus perhatian pemimpin lain yang menghadiri KTT G20, Jepang, pada 28-29 Juni.
Dipastikan banyak yang akan menantikan tanda-tanda terobosan perundingan perdagangan antara kedua negara akhir pekan ini.
Salain isu dagang AS-China, para pemimpin negara-negara G20 juga akan membahas perubahan iklim, ketegangan geopolitik atas Iran, serta tindakan nyata untuk menurunkan emisi dan mengurangi polusi plastik di lautan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
