Bisnis.com, BRATISLAVA - KBRI Bratislava menyelenggarakan informal business luncheon untuk kalangan pengusaha dan investor Slowakia, yang merupakan bagian dari roadshow KBRI Bratislava untuk menggali potensi kerja sama di sektor bisnis dan investasi dalam rangka meningkatkan hubungan bilateral ekonomi Indonesia-Slowakia, serta menjaring pengusaha dan investor Slowakia untuk mengikuti Trade Expo Indonesia (TEI), 16-20 Oktober 2019 dan Indonesia-Visegrad Business Forum di Jakarta, 17 Oktober 2019.
Kegiatan ini juga melanjutkan momentum beberapa pertemuan Forum Bisnis sebelumnya yang diselenggarakan di Jakarta, Bratislava dan Zilina, termasuk kelanjutan serangkaian kunjungan dan pertemuan yang dilakukan oleh Kemenko Perekonomian dan BKPM RI di Slowakia pada tanggal 20-21 Mei 2019.
Menurut siaran pers KBRI Bratislava, Kamis (20/06/2019), pertemuan bisnis yang digelar pada 18 Juni lalu itu dihadiri oleh 35 orang tamu undangan yang berasal dari kalangan pemerintah, bisnis, kamar dagang Indonesia-Slowakia, hingga pengacara. Dari kalangan pemerintah, hadir Kepala Kantor Kepresidenan Slowakia Stephan Rozkopal, Dirjen OI Kemlu Slowakia Karla Wursterova, Direktur dan Dirjen Ekonomi Kemlu Slowakia, serta dua mantan Dubes Slowakia di Indonesia.
Pertemuan ini juga diikuti oleh Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) di London, Inggris, dan PT. Binamandiri Muliaharja, pengerah tenaga kerja profesional Indonesia yang melakukan serangkaian pertemuan bisnis dannetworking dengan pebisnis Slowakia. Wakil Kepala IIPC London Binsan Siregar mempromosikan beberapa proyek investasi di Indonesia, terutama di sektor infrastruktur, energi, dan pengolahan sampah. Sementera perwakilan dari PT Binamandiri, melayani sejumlah permintaan tenaga kerja untuk pasar Slowakia dan Eropa.
Dubes RI untuk Slowakia Adiyatwidi Adiwoso Asmady dalam sambutan pembukaannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada kalangan bisnis Slowakia yang telah mengikuti kunjungan bisnis ke Indonesia pada Oktober 2018 dan serangkaian pertemuan bisnis forum di beberapa kota di Slowakia.
“Ini menunjukkan bahwa Slowakia melihat potensi bisnis dan investasi yang masih luas yang dapat dikembangkan, khususnya mengenai pengelolaan sampah, infrastruktur (tol dan bandara), dan energi. Sebaliknya Indonesia juga siap mengisi kekurangan tenaga kerja terampil di Slowakia,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dubes RI menyampaikan undangan kepada kalangan bisnis dan investor Slowakia untuk dapat berpartisipasi pada Trade Expo Indonesia 2019 dan Indonesia-Visegrad Business Forum di Jakarta pada tanggal 17 Oktober 2019.
Dirjen Kerja Sama Ekonomi Kementerian Luar Negeri Slowakia, Dusan Matulay menyampaikan pula apresiasinya atas inisiatif yang intens oleh Dubes RI untuk selenggarakan kegiatan bisnis forum. Menurutnya, banyaknya kehadiran kalangan bisnis yang hadir menunjukkan minat yang tinggi dari Slowakia untuk menggali potensi kerja sama kedua negara di bidang ekonomi yang masih terbuka luas. Matulay mendorong para pengusaha Slowakia untuk dapat merealisasikan hasil penjajakan bisnis yang telah dilakukan baik saat kunjungan ke Indonesia maupun pertemuan forum bisnis yang diselenggarakan di Slowakia.
Peter Oros, CEO Qualysoft Group, perusahaan Slowakia,yang bergerak di bidang IT, membagi success story-nya melakukan bisnis dengan Indonesia dengan menceritakan bagaimana memulai bisnis di Indonesia. Dia mendorong pengusaha asal Slowakia untuk tidak ragu menjalin bisnis dengan Indonesia. Qualysoft group telah bekerja sama dengan Kementerian Keuangan RI dalam pengembangan dan aplikasi centralized taxation system.
Ajakan yang sama disampaikan oleh Igor Junaz dari Kerametal Group yang telah menjual kendaraan lapis baja jenis Alligator kepada Marinir TNI-AL Indonesia. Daniel Futej dari PPA Group Slowakia, pebisnis yang ikut dalam delegasi misi bisnis ke Indonesia bulan Oktober 2018, membagi pengalaman dan menyampaikan kekagumannya pada perkembangan pesat ekonomi Indonesia dan berbagai macam pembangunan di Jakarta.
Sementara Ketua Kamar Dagang Indonesia-Slowakia, Milan Compel, merencanakan untuk berpartisipasi pada TEI 2019, bersama 2-5 pengusaha Slowakia lainnya.
Dua mantan dubes Slowakia untuk Indonesia, Stefan Rozkopal dan Michal Slivovic juga meminta agar pebisnis Slowakia dapat meningkatkan interaksinya dengan dunia bisnis Indonesia yang disebut mereka menawarkan banyak kesempatan yang dapat dimanfaatkan pihak Slowakia
Keduanya juga membagi tip dalam berbisnis di Indonesia di mana pebisnis Slowakia seyogyanya tidak memulai bisnis dari “nol” melainkan pada bidang dan sektor-sektor yang telah dirintis sebelumnya oleh kedua pihak, terutama di bidang teknologi informasi, teknologi pengolahan sampah, dan energi.
Tenaga Kerja Profesional Indonesia di Slowakia dan Eropa
Saat ini pasar tenaga kerja Slowakia membutuhkan sekitar 40-50 ribu tenaga profesional untuk mengisi kekurangan terutama di sektor manufaktur otomotif dan elektonik. Pemerintah Slowakia telah membuka pintu bagi masuknya tenaga asing dengan kualifikasi yang dibutuhkan dari negara lain, termasuk dari Indonesia.
Dalam memanfaatkan kesempatan di atas, PT. Binamandiri telah melayani sejumlah permintaan dari pihak Slowakia, baik untuk memenuhi pasar tenaga kerja Slowakia maupun menginformasikan sejumlah peluang di negara Eropa lainnya.
PT. Binamandiri akan mengirimkan sekitar 20 tenaga kerja profesional Indonesia yang akan bekerja di industri manufaktur Slowakia dan sedang mempersiapkan 80 calon lainnya pada sektor komunikasi. Selain dua sektor tersebut, PT. Binamandiri telah menerima permintaan tenaga profesional Indonesia untuk bekerja di sektor lainnya, seperti: nurse, hospitality, manufaktur alat berat, dan elektronik untuk bekerja di Slowakia dan negara Eropa sekitar.
