Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah memanasnya ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat (AS), Presiden Hassan Rouhani menegaskan Iran tidak akan berperang melawan negara manapun.
Pernyataannya ini disampaikan sehari setelah Amerika Serikat (AS) mengumumkan rencana mengirimkan lebih banyak pasukan AS ke Timur Tengah.
“Iran tidak akan berperang melawan negara manapun. Mereka yang menghadapi kami adalah sekelompok politisi dengan sedikit pengalaman,” tutur Rouhani pada Selasa (18/6/2019), seperti dikutip dari Reuters.
“Terlepas dari semua upaya Amerika di wilayah ini, keinginan mereka untuk memutuskan hubungan kami dengan seluruh dunia, dan keinginan mereka untuk membuat tetap terkucil, mereka tidak berhasil,” tambahnya.
Kekhawatiran akan konfrontasi antara Iran dan Amerika Serikat telah meningkat sejak pemerintah AS menuding Iran bertanggung jawab atas serangan terhadap dua kapal tanker minyak di Teluk Oman pada Kamis (13/6/2019).
Pada Senin (17/6), pemerintah AS mengumumkan akan mengirim sekitar 1.000 pasukan tambahan ke Timur Tengah seiring dengan meningkatnya ketegangan antara AS dan Iran.
Penjabat Menteri Pertahanan AS Patrick Shanahan mengatakan rencana pengerahan pasukan tersebut merupakan tujuan defensif karena kekhawatiran tentang ancaman dari Iran.
Kekhawatiran AS tentang ancaman terhadap pasukan dan kepentingan AS di kawasan Teluk meningkat dalam beberapa pekan terakhir, terutama setelah serangan terhadap dua kapal tanker minyak pada Kamis pekan lalu.
“Saya telah memberi otorisasi kepada sekitar 1.000 pasukan tambahan untuk tujuan pertahanan guna mengatasi ancaman udara, laut, dan darat di Timur Tengah,” terang Shanahan dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Bloomberg.
AS menuduh Iran berada di balik serangan itu. Namun, pemerintah Teheran telah membantah keras terlibat dalam serangan terhadap kapal tanker Front Altair milik Norwegia dan Kokuka Courageous milik Jepang pada Kamis.