Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden Iran Perbarui Ultimatum Kesepakatan Nuklir

Iran akan terus mengurangi kepatuhan komitmen terhadap kesepakatan nuklir kecuali jika penandatangan lainnya menunjukkan "sinyal positif", kata presiden Iran saat pertemuan para pemimpin Rusia, China, dan negara Asia lainnya di Tajikistan.
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Bushehr di Iran, sekitar 1.200 kilometer sebelah selatan Teheran./Reuters
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Bushehr di Iran, sekitar 1.200 kilometer sebelah selatan Teheran./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Iran akan terus mengurangi kepatuhan komitmen terhadap kesepakatan nuklir kecuali jika penandatangan lainnya menunjukkan "sinyal positif", kata presiden Iran saat pertemuan para pemimpin Rusia, China, dan negara Asia lainnya di Tajikistan.

Dikutip dari Antara, Iran pada Mei berhenti mematuhi sejumlah komitmen dalam kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dan kekuatan global, setahun setelah Amerika Serikat secara sepihak mundur dari perjanjian tersebut dan memperketat sanksi.

Teheran pada Mei mengatakan bahwa Iran akan mulai memperkaya uranium miliknya ke level yang lebih tinggi, kecuali kekuatan dunia melindungi ekonomi mereka dari sanksi AS dalam waktu 60 hari.

"Jelas, Iran tidak dapat mematuhi kesepakatan ini secara sepihak," kata Presiden Hassan Rouhani saat Konferensi tentang Langkah Membangun Kepercayaan dan Interaksi di Asia.

"Sangat penting agar semua pihak dalam kesepakatan ini berkontribusi untuk memulihkannya," kata dia, menambahkan bahwa Iran perlu melihat "sinyal positif" dari penandatangan lain terhadap pakta tersebut, yang mencakup Rusia, China, Inggris, Prancis dan Jerman.

Presiden tidak menyebutkan secara rinci tentang tindakan apa yang akan ditempuh oleh Iran atau pun sinyal positif apa yang ingin Teheran lihat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Akhirul Anwar
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper