Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Iran Bantah Tuduhan AS Atas Serangan Dua Tanker Minyak di Timur Tengah

Amerika Serikat kembali menyalahkan Iran atas serangan terhadap dua tanker minyak di Teluk Oman pada Kamis (13/6/2019). Serangan tersebut telah mendorong kenaikan harga minyak dan meningkatkan kekhawatiran tentang konfrontasi baru AS-Iran.
 Kapal tanker/Ilustrasi
Kapal tanker/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA--Amerika Serikat kembali menyalahkan Iran atas serangan terhadap dua tanker minyak di Teluk Oman pada Kamis (13/6/2019). Serangan tersebut telah mendorong kenaikan harga minyak dan meningkatkan kekhawatiran tentang konfrontasi baru AS-Iran.

"Ini adalah penilaian dari pemerintah Amerika Serikat bahwa Republik Islam Iran bertanggung jawab atas serangan yang terjadi di Teluk Oman hari ini," ujar Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, dikutip dari Reuters, Jumat (14/6/2019).

Namun, Pompeo tidak memberikan bukti eksplisit untuk mendukung pernyataan AS tersebut.

"Penilaian ini didasarkan pada intelijen, senjata yang digunakan, tingkat keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan operasi, serangan Iran baru-baru ini yang serupa pada tanker, dan fakta bahwa tidak ada kelompok proksi yang beroperasi di daerah tersebut memiliki sumber daya dan kemampuan untuk bertindak dengan tingkat kecanggihan tinggi,” kata Pompeo.

Namun, para pejabat keamanan AS dan Eropa serta analis kawasan memperingatkan, jangan langsung mengambil kesimpulan, membuka kemungkinan bahwa proksi Iran atau bahkan orang lain mungkin bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Sementara itu, Iran membantah tuduhan AS yang dinilai tidak berdasar tersebut.

"Dengan tegas menolak klaim tidak berdasar AS sehubungan dengan insiden tanker minyak 13 Juni dan mengutuknya dengan keras," kata utusan Iran di PBB dalam sebuah pernyataan pada Kamis malam.

Belum jelas apa yang menimpa kapal tanker Front Altair milik Norwegia atau Kokuka Courageous milik Jepang, yang keduanya mengalami ledakan pada Kamis.

Seorang sumber mengatakan ledakan di Front Altair mungkin disebabkan oleh sebuah ranjau magnet. Sedangkan perusahaan yang mencarter tanker Berani Kokuka menduga kapal diserang oleh torpedo, tetapi orang yang mengetahui masalah ini mengatakan bahwa torpedo tidak digunakan.

Sebelumnya, AS juga telah menuduh Iran melakukan serangan terhadap empat kapal tanker di lepas pantai Uni Emirat Arab pada 12 Mei lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper