Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

India Jalankan Misi Eksplorasi ke Bulan Dalam Waktu Dekat

India akan meluncurkan misi pendaratan ke bulan pada 15 Juli mendatang, berupaya menjadi negara keempat yang mendarat di bulan dan mengokohkan posisinya sebagai negara penjelajah antariksa.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – India akan meluncurkan misi pendaratan ke bulan pada 15 Juli mendatang, berupaya menjadi negara keempat yang mendarat di bulan dan mengokohkan posisinya sebagai negara penjelajah antariksa.

Misi yang diberi nama Chandrayaan 2 tersebut bertujuan untuk mengirim pesawat ke Kutub Selatan bulan yang belum dipetakan dan menyelidiki permukaan untuk mencari tanda-tanda air dan potensi sumber energi berlimpah.

Chandrayaan yang berarti kendaraan bulan dalam Bahasa Sanskerta merupakan upaya India dalam kepetingan internasional luar angkasa, termasuk juga eksplorasi bulan dan Mars. Jika berhasil, India akan menjadi negara keempat yang melakukan pendaratan di bulan, setelah Uni Soviet, Amerika Serikat, dan China.

“Kami sedang menyiapkan berbagai kebutuhan agar tak terlewat sehingga membuat pendaratan di bulan ini sukses,” kata Kailasavadivoo Sivan, Ketua Indian Space Research Organisation (ISRO) seperti dikutip Bloomberg, Rabu (13/6/2019).

Misi pendaratan ke bulan kali ini merupakan yang paling rumit bagi ISRO. Pasalnya dua modul Chandrayaan akan ditumpuk bersama di dalam kendaraan peluncur untuk mengangkat satelit berat ke orbit.

Selain dua modul Chandrayaan terdapat modul ketiga, yakni Lunar Rover yang akan diluncurkan saat mendarat dan beroperasi setidaknya selama 14 hari di permukaan bulan. Kendaraan ini akan berkeliaran sekitar 1.300 kaki untuk mengamati permukaan yang diperkirakan memiliki suhu mencapai minus 157 derajat Celcius.

Sivan menjelaskan misi penjelajahan Chandrayaan 2 ini akan mengirim gambar permukaan bulan selama 20 menit setelah pendaratan. Adapun, wilayah Kutub Selatan di bulan dipilih karena tidak memiliki kawah atau batu besar sehingga jarak pandang akan sangat baik ditambah cahaya matahari.

Sebelumnya, proyek Chandrayaan 1 yang mengorbit bulan pada 2018 menemukan molekul yang mengadung air dalam kutub bulan, dengan kepadatan tertinggi berada di bagian Kutub Selatan. Kehadiran air akan sangat berharga bagi misi eksplorasi selanjutnya, yakni fase pembangunan stasiun kru misi di bulan.

Misi Chandrayaan 2 diperkirakan menelan biaya sekitar US$87 juta. Selain misi ekspolrasi ini, India memiliki rencana ambisius untuk misi robotik ke Venus dan misi eksplorasi lanjutan ke Mars untuk menjelajahi atmosfer dan menentukan apakah ada kehidupan di planet tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Syaiful Millah
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper